Friday 3 June 2011

Karena Desakan AS, Kaherah Kembali Menutup Sempadan Rafah




RAFAH (Arrahmah.com) - Hanya empat hari setelah pembukaan sempadan Rafah-Gaza oleh penguasa Mesir, Kaherah kembali menutupnya dengan serangkaian birokrasi pembatasan ketat terhadap penduduk Palestina yang ingin keluar masuk.

Debka melaporkan bahwa Ketua Dewan Militer, Mohammed Tantawi secara pribadi menandatangani perintah baru dalam merespon permintaan AS yang terus-menerus mendesak, berdasarkan informasi bahwa sejak sempadan Rafah dibuka secara bebas pada hari Sabtu lalu, penduduk Palestina dan Mujahid Al Qaeda telah menyerbu masuk melalui penyebrangan terbesar, Sinai dan Terusan Suez dan kota-kota pesisir yang terbuka untuk menyerang.

Washington memperingatkan bahwa “teroris” yang tidak terdaftar oleh Barat atau lembaga kontra-teror Mesir akan bebas untuk mencapai Mesir, melakukan serangan dan kembali ke Jalur Gaza tanpa hambatan kecuali pembatasan diberlakukan untuk menyaring mereka.

Selasa (31/5/2011), Tantawi menginformasikan Washington bahwa pembatasan baru, hampir menutup Rafah.  Mesir kemudian menyetujui permintaan AS untuk menerima seorang pejabat pertahanan Israel dan membahas koordinasi keamanan antara Kairo dan Yerusalem sekitar perbatasan mereka.

Amos Gilad, penasehat politik di Departemen Pertahanan Israel, tiba di Kairo pada Rabu (1/6) dan mengadakan pembicaraan dengan pejabat Mesir, termasuk menteri intelijen, Murad Muwafi, yang menjelaskan langkah-langkah keamanan baru di perbatasan Rafah, sebagai berikut :

1.  Mesir telah menyerahkan pemerintah Hamas 5.000 orang Palestina yang dilarang mengakses ke pos perbatasan Rafah dan masuk ke Mesir.  Ini mencakup seluruh level dari organisasi bersenjata Hamas, Jihad Islam, Palestina Front dan organisasi “ekstrimis” lainnya yang berbasis di Jalur Gaza.

2.  Setiap harinya dibatasai hingga 400 orang yang menyebrang-bandingkan dalam tiga hari pertama sekitar 1.000-2.000 penduduk Palestina mengakses pintu masuk Rafah.

3.  Penduduk Palestina yang aberusaha untuk melakukan perjalanan medis pertama akan diperiksa oleh panel medis Mesir yang harus menyetujui aplikasi mereka,

4.  Kaherah menginginkan daftar 400 calon diajukan di muka dan tidak menjanjikan izin bagi mereka semua.  (haninmazaya/arrahmah.com)

0 comments:

Post a Comment