"Berkatalah pembesar-pembesar dari kaum Fir'aun (kepada Fir'aun): "Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya untuk merebut kekuasaan di negeri ini dan meninggalkan kamu serta tuhan-tuhankamu”: Fir'aun menjawab: "Akan kita bunuh anak laki-laki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka dan kita berkuasa penuh di atas mereka”: Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah, sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah dipusakakannya kepada sesiapa yang dikehendakinya dari hamba-hambanya dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa”.
Iman:
Alangkah indahnya sewaktu kita menyaksikan contoh abadi yang menggambarkan kecekalan dan kesabaran, berpegang teguh dengan tali kebenaran memandang ringan segala sesuatu sekalipun hidup itu sendiri demi iman dan 'aqidah. Contoh yang dapat kita lihat dari pengikut pimpinan Musa, pengikut yang beriman dengan da'wahnya. Mereka telah mencabar Fir'aun yang angkuh dengan memandang ringan segala ancaman Fir'aun. Mereka mencabarnya mati-matian:
"Putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini sahaja. Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami, agar dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami melakukannya. Dan Allah lebih baik (pahalanya) lebih kekal (azabnya).
Kejayaan:
Apabila kita sudah melihat semua ini kita akan melihat pula kesudahannya dalam bahagian yang kelima nanti. Tahukah saudara apakah dia kesudahan itu? Tidak lain ialah keiayaan, kemenangan, khabar gembira yang mengarak mereka yang berhempas pulas. Cita-cita yang terlaksana bagi mereka yang memikulnya, seruan kebenaran yang bergema di ufuk."Wahai Bani Israil sesungguhnya kami telah menyelamatkan kamu sekelian dari musuh kamu”.
Petikan daripada : Ke Mana Kita Menyeru oleh Syeikh Hasan Al-Banna Rahimahullah