KENALI PAS

Klik gambar untuk senarai artikel.

PRU13

Klik gambar untuk senarai artikel.

MANIFESTO

Klik gambar untuk senarai artikel.

FIKRAH

Klik gambar untuk senarai artikel.

TAHALUF SIYASI

Klik gambar untuk senarai artikel.

KALIMAH ALLAH

Klik gambar untuk senarai artikel..

Sunday 12 June 2011

Parti Ikhwan Akan Jalin Hubungan dengan Partai Liberal dan Kiri Mesir



Ikhwanul Muslimin berusaha untuk membangun aliansi besar-besaran dengan partai liberal dan kiri untuk pemilihan parlemen yang dijadwalkan September mendatang, kata Issam al-Arian, wakil presiden Partai Kebebasan dan Keadilan pada hari Jumat lalu.

Pada konferensi yang diadakan di Delta, Arian mengatakan partainya tidak berencana untuk mencapai mayoritas di parlemen, dan hanya berusaha merebut 30-35 kursi jika pemilu berjalan secara independeni.

Erian mengatakan pihaknya ingin membentuk aliansi yang mencakup semua kekuatan politik, seperti kaum liberal, partai baru dan lama, serta kaum kiri dan Islam. Ia mengatakan ini akan membantu menghasilkan kriteria untuk pekerjaan panel yang akan menyusun konstitusi baru.

"Kami mampu membangun bangsa, merdeka bebas yang tidak meminta bantuan asing," katanya, menambahkan bahwa partainya akan menerjemahkan kata menjadi tindakan.

Arian mengatakan pihaknya menghargai upaya yang penguasa dari Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata meskipun mengutuk pelanggaran hak asasi manusia yang mungkin telah dilakukan militer.

Arian juga mengatakan orang-orang saat ini percaya dengan pemerintahan Perdana Menteri Issam Syaraf. "Meskipun tidak ada parlemen untuk memantau kinerja, ada rakyat dan media yang akan mengawasi," katanya menambahkan. (fq/amay)

Friday 10 June 2011

Mursyid Ikhwan: Akibat Penyiksaan Anggota Ikhwan Mesir Kalah Perang

 

 Mursyid 'Aam Ikhwanul Muslimin Muhammad Badi menuduh bahwa kekalahan Mesir di tangan Israel dalam perang tahun 1956 dan 1967 serta jatuhnya Presiden Hosni Mubarak, semuanya akibat dari murka Allah karena penganiayaan yang terjadi terhadap anggota Ikhwan.


Dia menambahkan bahwa penangkapan anggota Ikhwan oleh Presiden Gamal Abdel Nasser pada tahun 1954 menyebabkan kekalahan pada perang 1956 dan serangkaian penahanan anggota Ikhwan pada tahun 1965 juga menyebabkan kekalahan pada perang 1967 melawan Israel. Demikian pula, pemenjaraan anggota Ikhwan oleh Mubarak berakibat terjadinya revolusi 25 Januari sehingga mengakibatkan Mubarak jatuh.

Badie menyampaikan hal tersebut dalam khotbah Jumat minggu lalu, bersamaan dengan peringatan kekalahan pasukan Mesir oleh Israel pada tanggal 5 Juni 1967, sembari menegaskan juga bahwa Ikhwan adalah yang pertama untuk berbicara melawan ketidakadilan di Mesir dan telah menderita selama bertahun-tahun akibat penyiksaan dan penjara sebagai akibat keberanian mereka melawan rezim Mesir.

"Namun Allah telah memungkinkan Ikhwan untuk membuka markas baru mereka di daerah Muqattam, di mana banyak para syuhada yang meninggal di penjara militer dikuburkan di sana," kata Badi menambahkan.

Selain itu, pemimpin Ikhwan ini menyatakan bahwa kekalahan tahun 1967 adalah suatu peristiwa yang mengejutkan dunia Arab terlepas dari upaya oleh banyak politisi Mesir untuk membenarkan kekalahan dengan mengatakan bahwa itu hanya sebuah pertempuran dan bukan perang.

Badi juga mengecam semua politisi yang bersikeras bahwa perang tahun 1967 itu sebenarnya adalah kemenangan dan bukan kekalahan. Dia menyatakan bahwa kondisi yang represi, kurangnya kebebasan dan kediktatoran yang memerintah Mesir pada saat itu menjadi indikator kekalahan yang segera melanda negeri ini. Tingkat korupsi yang tinggi, kata Badi, telah menanamkan ketakutan, kemunafikan dan kepasifan dalam bangsa ini.

Dia menambahkan bahwa semua diktator hanya peduli untuk mempertahankan terus kekuasaan mereka dan akan berhenti sampai negara telah dihancurkan atau diduduki oleh pasukan asing.

Badi juga menyerang gerakan petugas bebas yang mengatur Revolusi 1952, mengatakan bahwa ketika revolusi berlangsung, mereka berjanji akan adanya kebebasan, demokrasi dan keadilan namun yang terjadi malah sebaliknya, orang-orang dibantai dan demokrasi ditindas.

"Tapi sekarang fajar terang akhirnya datang," kata Badi. "Para Intifida dari bangsa-bangsa Arab di Tunisia, Mesir, Libya, Yaman dan Suriah telah menyebabkan jatuhnya korupsi dan tirani oleh rakyat yang berbaris menuntut keadilan dan kebebasan. Sekarang para diktator dan fir'aun jatuh seperti boneka. "

Orang-orang Arab akhirnya terbangun dari koma mereka, tambah Badi, dan sekarang buah dari revolusi Mesir sudah terungkap dengan rekonsiliasi antara faksi Fatah dan Hamas Palestina dan pembukaan perbatasan Rafah.

Ia menyimpulkan dengan mengatakan bahwa kebijakan yang sekarang diadopsi oleh Mesir difokuskan pada peningkatan kehidupan masyarakat, dan dari sekarang, AS dan Israel tidak akan bisa ikut campur dalam keputusan internal negara Mesir.

"Kemenangan akan datang Insya Allah tidak ada keraguan tentang itu," kata Badi menambahkan. "Dan kembalinya Palestina, Yerusalem dan Dataran Tinggi Golan dan semua tanah yang diduduki oleh Israel bukan lagi mimpi tapi harapan yang akan menjadi kenyataan segera. Sekarang setelah orang memberontak, era superioritas Israel telah berakhir dan sekarang Israel meragukan bahwa keberadaan mereka apakah akan terus ada. " (fq/alahram)

Monday 6 June 2011

Kelompok Ikhwan Mengambilalih Kekuasaan di Yaman?

  1.  

Rezim Ali Abdullah Saleh mendapat pukulan yang telak, dan mungkin dia tidak dapat lagi kembali ke Yaman, karena pemerintah Saudi menolak membantunya.


Roket yang menimpa dirinya dan sejumlah pejabat tinggi Yaman, hari Jum'at lalu, saat dia sedang berdoa di masjid di Komplek Istana Presiden, semua itu akan mengakhiri impiannya untuk terus berkuasa, yang sudah dijalaninya selama lebih dari tiga dekade.

Aliansi suku yang mengangkat senjata melawan Saleh tampaknya akan menjadi pemenang. Suku terbesar di Yaman yang dipimpin Shadiq al Ahmar, yang merupakan anak dari Sheikh Abdullah Al-Ahmar, yang pernah menjadi Ketua Parlemen Yaman (DPR), serta pemimpin Partia Ishlah, yang menjadi jelmaan Jamaah Ikhwanul Muslimin, nampaknya sekarang menjadi penentu politik di negeri itu.

Hakekatnya, Yaman yang diikat sebuah kesepakatan antara pemimpin suku, yang kemudian menjadi sebuah negara yang bersatu antara Yaman Selatan dan Utara, tak lain merupakan hasil perjanjian antara pemimpin suku, yang menyepakati Ali Abdullah Saleh menjadi presiden, di tahun 1994.

Ali Abdullah Saleh yang dikelilingi keluarganya dalam mengelola negara, terutama bidang keamanan, dan seluruh lembaga dan unit keamanan diserahkan kepada keluarganya atau anaknya.

Seperti anaknya yang bernama Ahmed Ali Abullah Saleh, yang sudah lama dipersiapkan untuk menjadi penggantinya, dan keponakannya, Yahya Muhammad Saleh, mengepalai unit paling efektif - dan tampaknya tak mampu berbuat banyak menghadapi situasi yang ada.

Ahmed menjadi panglima Garda Republik dan Yahya menjadi komandan anti-terorisme,yang paling berpengaruh, dan dia menjabat sebagai komandan militer - sejak tahun 2005. Presiden Ali Abdullah Saleh menyerahkan kepada 31 sepupunya untuk memimpin unit-unit pasukan keamanan di Yaman. Inilah bentuk kekuasaan di Yaman, di bawah Ali Abdullah Saleh.

Sekarang keluarga dan anak-anak Ali Abdullah Saleh mereka harus menghadapi pemimpin aliansi suku al-Hashid, suku yang paling besar di Yaman - yang dipimpin Shadiq al-Ahmar, dan sebenarnya Ali Abdullah Saleh menjadi anggotanya. Tetapi, satu per-satu mereka telah meninggalkan presiden, saat ia terkonsentrasi pada kekuasaan dan uang, dan membagi kekusaannya dalam kelompok yang sangat terbatas, dan sangat kecil, yaitu keluarganya.

Karena pola kekuasaan Ali Abdullah Saleh yang semakin "mengecil" dari lingkaran keluarganya semata, maka kemudian para pendukungnya, termasuk Hamid al-Ahmar, seorang pemimpin Partai Islam Islah, yang juga seorang pengusaha terkemuka, berubah menjadi lawan politiknya.

Ali Abdullah Saleh kehilangan sekutu-sekutunya, dan ia hanya mengandalkan dukungan dan perlindungan dari anak-anaknya dan keluarganya yang menguasai unit-unit militer. Pemimpin aliansi suku di Yaman, Sheikh Shadiq al Ahmar, marah dan meminta Ali Abdullah Saleh mundur, sesudah terjadi penembakan terhadap puluhan demonstran bulan Maret lalu.

Sheikh Abdullah Bin Hussein al-Ahmar, yang meninggal pada tahun 2007, adalah tokoh yang sangat penting di Yaman, dan memimpin Partai Islam Ishlah, yang menjadi jelmaan Jasmaah Ikhwan, dan Sheikh Abdullah al Ahmar pernah ketua parlemen Yaman. Posisi itu, sekarang digantikan oleh keponakannya yaitu Hamid al-Ahmar, yang merupakan sepupu dari Shadiq Al-Ahmar. Shadiq al-Ahmar adalah anak dari Sheikh Al-Ahmar.

Sheikh Abdullah al-Ahmar adalah salah satu tokoh yang sangat dihormat di Yaman secara luas - orang sering menggambarkannya sebagai bapak Yaman modern. Dia adalah seorang pemimpin oposisi, tetapi juga ketua parlemen, dan Saleh tidak berhati-hati mensikapi Sheikh Abdullah al-Ahmar. Hari ini, nampaknya tak ada pertemuan antara pemimpin suku Hashed yang dipimpin oleh Shadiq Al Ahmar dengan Ali Abdullah Saleh.

Lalu, siapa orang yang paling kuat di Yaman sekarang, sesudah Saleh berada di rumah sakit Riyadh, selain Shadiq al-Ahmar, mungkin Brigadir Jenderal Ali Muhsin al-Ahmar.

Jenderal Ali Muhsin seorang Komandan Divisi Lapis Baja Pertama. Sikap Muhsin merupakan pukulan yang pertama dan menentukan, ketika ia membelot pada bulan Maret, dan mengajak pasukannya berabung dengannya. Dia kemudian memerintahkan pasukannya untuk melindungi para demonstran yang melakukan aksi protes di Sanaa. Unit pasukan yang dipimpin Ali Muhsin baru-baru ini mengambil alih gedung-gedung dekat kompleks presiden.

Saleh menyalahkan al-Ahmar yang melancarkan serangan roket yang menghantam komplek Istana Presiden, Jumat lalu. Para pejabat lain mengatakan hanya pasukan profesional yang bisa terorganisir, dan berhasil melakukan serangan dengan sangat tepat.

Apa yang membuat Muhsin al-Ahmar menjadi perhatian pemerintah Barat, karena dia dikaitkan hubungannya dengan Islam Sunni yang radikal. Pengamat politik Yaman, mengatakan bahwa Ikhwanul Muslimin telah lama berpengaruh dalam komando militer al-Ahmar, dan dia dikenal karena sikapnya yang antipati terhadap Syi'ah Yaman.

Barak Barfi, seorang peneliti di New America Foundation, sebuah think tank yang berfokus pada terorisme di Timur Tengah dan Asia Selatan, baru-baru ini mencatat bahwa al-Ahmar " menikah dengan adik Tariq al-Fadhli, seorang Yaman yang berjuang bersama al Qaeda Osama bin Laden di Afghanistan. Bila lebih dari 4.000 orang Arab kembali dari pertempuran Soviet di Afghanistan, maka al-Ahmar merupakan kekuatan yang terorganisir, dan mereka berada dalam unit militer, yang dapat dikerahkan dalam perang sipil 1994. Tetapi, semua itu hanyalah sangkaan dari intelijen Barat, yang tidak ingin kekuatan Islam berkuasa, dan menuduh Al-Ahmar bagian dari Al-Qaidah.

Tokoh lain yang mungkin memainkan peran penting adalah ulama Abdulmadjid al-Zindani, pendiri Partai Islah Islam. Zindani ulama yang sangat ditakuti oleh Yaman liberal. Sheikh Abdul Majid Zindanni, yang terkenal dengan ilmunya, dan menulis tentang al-Qur'an yang dikaitkan dengan ilmu pengatahuan. Zindani juga sebagai pendiri (muasis) Jamaah Ikhwan di Yaman. Tetapi, ia lebih banyak di bidang ilmu dakwah dan ilmu pengetahuan.

Wakil Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi telah mengambil alih kekuasaan dan mengambil alih komando angkatan bersenjata dan keamanan Yaman. Wakil Presiden sejak tahun 1994, dia tidak ingin menerima kekuasaan dari Ali Abdullah Saleh. Dia sebagai orang selatan, ia tidak memiliki banyak dasar kekuasaan.

Maka, kolaborasi antara Bregadir Jenderal Ali Muhsir Al Ahmar, Shadiq Al Ahmar, Hamid Al-Ahmar, yang masih satu suku dan keluarga, nampaknya yang akan menentukan masa depan Yaman. (mh/tm)

BN cemas: Realiti PAS ganti Umno di ambang mata

Apakah bahayanya jika golongan profesional menguasai PAS?

Mengapa Utusan Malaysia dan akhbar arus perdana begitu takut dengan keputusan pemilihan perwakilan muktamar PAS ke-57? Apakah perubahan besar yang mereka jangka akan berlaku berikutan keputusan ini?

NONEBenarkah dalam muktamar PAS kali ini golongan ulama tewas? Tepatkah bacaan dan tafsiran yang dibuat oleh media arus perdana yang memang selama ini tidak pernah bersimpati kepada PAS dan kerabat Pakatan Rakyat itu?

Yang jelas, tafsiran dan analisis media arus perdana yang diketuai oleh Utusan Malaysia ini memang salah! Mungkin kesalahan ini berlaku kerana kejahilan atau niat sengaja untuk mencari-cari kelemahan dalam PAS dan Pakatan Rakyat.

Hakikatnya ialah, PAS memang sebuah parti yang bergerak berteraskan ajaran Islam. Maka setiap ahlinya secara langsung atau tidak harus melalui proses tarbiyah untuk bukan sahaja mengenali erti halal haram tetapi bagaimana menentukan keadilan kepada semua dalam tata-kelola negara dan masyarakat.

NONESebab itu, apabila Utusan dan Berita Harian membuat laporan kekalahan ulama dalam muktamar kali ini, ia menggambarkan kebebalan mereka memahami sejarah, ideologi perjuangan dan juga konsep politik yang diperjuangkan parti itu.

Menurut Datuk Husam Musa, seorang yang digelar profesional dan dikatakan condong kepada pemikiran Ketua Pembangkang, Datuk Seri Anwar Ibrahim, setiap pemimpin profesional yang dipilih menerajui PAS kali ini adalah anak didik ulama PAS sendiri.
Ulama kalah?
Oleh itu, tidak timbul soal ulama kalah dalam pemilihan kali ini. Sebaliknya, ulama yang menang. Pentarbiyahan ulama PAS sudah menampakkan hasilnya. Anak-anak muda yang dilatih dengan sejarah perjuangan PAS dan memiliki ijazah profesional kini menggalas tanggungjawab menjadikan PAS parti lebih dinamis dalam iklim politik Malaysia.

NONELantas apa yang dapat disimpulkan daripada laporan media arus perdana akan pemikiran pemimpin Umno, ahli-politik yang tercicir dalam sayembara siasah Malaysia dan media pencacai mereka ialah cemas, kalut dan sedih.

Nada cemas dan membuahkan reaksi kalut ini dapat diukur di segi betapa bercelarunya komen yang dikutip oleh akhbar-akhbar pro-Umno ini. Ada di kalangan pemimpin UImno yang meratapi anjakan yang dibuat oleh PAS kerana dikatakan tidak lagi memperjuangkan konsep negara Islam dan memilih moto negara berkebajikan.

Jika benar mereka ikhlas dalam memberi komen, maka kini barulah kita tahu bahawa mereka selama ini adalah pengkagum PAS yang mahu menegakkan negara Islam. Dan, kini mereka amat bersedih kerana PAS beranjak mahu negara berkebajikan. Salah seorang dari mereka dari golongan ini adalah Ketua Pemuda Umno, Khairy Jamaluddin.

NONERupa-rupanya Utusan dan pemimpin Umno berkenaan cuba belajar dari sejarah. Melihat kejayaan pejuang Islam mengambil alih pemerintahan Turki dari golongan sekular seperti Umno di Malaysia, mereka cuba melekatkan persepsi bahawa golongan ini di bawah payung pemikiran Anwar Ibrahim mahu mengambil alih pemerintahan negara daripada Umno yang sekular.

Mereka namakan golongan ini sebagai kumpulan Erdogan, sempena nama pemimpin gerakan Islam Turki hari ini.
Janda politik
Baiknya sudut pandangan ini ialah, Utusan dan pemimpin Umno berkenaan mengaku bahawa golongan sekular memang boleh ditundukkan seperti yang berlaku di Turki dan dalam iklim politik Malaysia yang sekular ialah Umno.

NONECuma cop kumpulan Erdogan ini digunakan untuk menakut-nakutkan orang Melayu yang belum celik perubahan sejarah, betapa Umno yang sekular akan tersungkur dalam pilihan raya umum akan datang.
Ada juga yang tiba-tiba menafsirkan pemilihan itu sebagai kejayaan DAP menyempurnakan penguasaannya terhadap parti berteraskan perjuangan Islam dan Melayu itu. Seorang yang mempunyai pemikiran liar begitu ialah, janda politik, yang menjadi wakil rakyat tetapi tidak mempunyai parti selepas diceraikan oleh PKR.

NONEEntah ilmu mantik apa yang digunakannya, kesimpulan beliau bahawa DAP kini sudah menguasai PAS ternyata ucapan seorang yang “meroyan”.
PAS dengan DAP kini merintis jalan mencari lebih banyak titik persamaan – menumbangkan Umno-BN – dan tidak timbul soal siapa menguasai siapa. Namun tidak sukar difahami pemikiran Zulkifli yang sempit kerana telah terlalu lama hidup bersendirian sebagai seorang “janda politik”.

ibrahim ali press conference at his home in taman melawatiMungkin dengan bercakap betapa PAS terlepas peluang pimpinan ulama, Zulkifli berharap ada ulama yang menaruh belas kasihan dan melamarnya untuk masuk PAS seperti Ibrahim Ali yang tidak berparti tetapi diambil PAS untuk menjadi anak angkat dan disokong bertanding pilihanraya umum ke-12 lalu. Namun bila golongan profesional memimpin PAS, peluang ini tertutup sama sekali. Kasihan Zulkifli si-janda politik.
Diterima di akhirat

Apa jua logik yang digunakan untuk menafsirkan pemilihan lebih ramai profesional dalam barisan pimpinan PAS itu, ternyata dibuat dari lubuk hati yang cemas dan menghasilkan komen yang kalut dan dangkal.
syed azidi syed abdul aziz kickdefella police pc 171008 02Pengkagum Umno, Syed Azidi Abdul Aziz yang menggunakan nama samaran Kickdefella dalam blognya, menyatakan bahawa bagi rakyat Malaysia beragama Islam, pertembungan PAS dan Umno pada masa hadapan bukan lagi untuk memilih syurga dan neraka di akhirat, tetapi syurga dan neraka di dunia mereka.

Jelas betapa sempitnya kefahaman Islam Kickdefella ini. Mungkin beliau tidak faham bahawa kebaikan dan keadilan yang dilaksanakan di dunia ini akan menentukan ganjaran apa yang diterima di akhirat. Sebab itu PAS mahu menegakkan negara berkebajikan untuk kebaikan umat di dunia demi mendapat ganjaran syurga di akhirat!

Sukar hendak pastikan pandangan insan sebegini sama ada ia bebal, jahil atau semata-mata kerana pintu hati sudah tertutup daripada mengenali kebenaran.

dr juanda jaya perlis muftiPandangan yang meragu-ragukan seumpama ini dikutip oleh Utusan daripada Mufti Perlis, Dr Juanda Jaya. Beliau dilaporkan sebagai mencabar PAS supaya segera menjelaskan pengertian negara berkebajikan dan tidak meninggalkan rakyat tertanya-tanya apakah pengertian negara Islam yang sebelum ini hendak diperjuangkan oleh PAS.
Penghinaan dayafikir Melayu-Islam

Jika benar itu yang dikatakan oleh Dr Juanda, maka ternyata beliau pun tidak jauh daripada kelompok Kickdefella. Cuma jika benar Dr Juanda berkata demikian, maka dia sendiri seharusnya tahu apa hukumnya iaitu, tugas seorang mufti seharusnya turut mengimarahkan konsep negara berkebajikan ke cuping telinga pemimpin-pemimpin Umno beragama Islam dan bukan cuba menanam kesangsian di kalangan rakyat mengenai konsep negara berkebajikan itu.

utusan on pas electionNamun Awang Selamat, jaguh Utusan, seperti biasa cuba melontarkan sudut pandang yang negatif terhadap sesiapa sahaja yang cuba mencabar Umno. Kini apabila PAS melangkah untuk membuktikan dinamisme politiknya, Utusan meratapi kekurangan bilangan kepemimpinan ulama dalam PAS.

Memang sikap hipokrit. Ini kerana apabila PAS dipimpin ulama, mudah bagi Utusan menggambarkan betapa ulama tidak arifnya kepemimpinan PAS dalam banyak hal tatakelola kerajaan dan isu antarabangsa.

Ini memang alur pemikiran umno. Jika rakyat terus dibebalkan dengan hiburan dan kemunduran ekonomi, ia beranggapan bahawa rakyat, khususnya melayu, akan terus bergantung harap kepada Umno untuk memelihara dan memperjuangkan nasib dan masa depan ekonomi mereka.

NONEMaka Utusan dan media pro-Umno menggunakan logik ini dalam menafsirkan apa yang berlaku dalam PAS. Ternyata andaian atau gagasan pemikiran ini salah, zalim. Malah ia satu penghinaan terhadap dayafikir orang Melayu-Islam yang membuat dalam keputusan memilih barisan pimpinan baru PAS.
Sebenarnya, apa yang ditakuti ialah golongan profesional Islam ini akan berhasil meneraju PAS diterima setiap lapisan rakyat Malaysia dan menggantikan Umno!

Sunday 5 June 2011

Kita dan Politik

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQfzrCnZUKaO8uUI5H0CVovnImPCijdmrz9OI__JrnvGjUVSf-BDrgSeYQoJnmpxwiOShchhuEN85xUV5T2oAtYJjXhCpjEXL16xJvx0U8wd3HSxoZBZlrl7hwJKcPswF9wamUSzyznqM/s1600/parlimen-malaysia.jpg
 gambar hiasan
 
Terdapat sekumpulan manusia lain yang mengatakan  bahawa Ikhwanul Muslimin adalah merupakangerakan dakwah dan politik, yang berarti merupakan aktiviti politik yang  mempunyai  tujuan-tujuantertentu. Entah sampai bila umat Islam akan menghentikan prasangka-prasangka negatif  terhadap aktiviti temannya sendiri. Saya sendiri tidak mengerti, apa yang mempengaruhi pemikiran mereka sehingga mereka tetap memburuk sangka terhadap suatu aktibiti nyata ini. Lebih menghairankan lagi kerana mereka ini ternyata telah memilih alternatif yang didasari oleh sikap prejudis.

Wahai kaumku! Kami memanggil sekelian dengan membawa Al-Qur'an di tangan kanan kami dan Sunnah Rasul beserta teladan para sahabat di tangan kiri kami, kerana apa yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang  terdahulu dari umat  ini menjadi ikutan kami. Kami menyeru kamu kembali kepada Islam, hukum-hukumnya, ajaran-ajarannya dan petunjuk-petunjuknya.  Apabila seruan ini diistilahkan sebagai politik, memang itu adalah politik kami. Dan  apabila  ada orang yang mengatakan seruan ini adalah merupakan prinsip-prinsip politik, maka kami katakan Alhamdulillah, berarti kami adalah orang  pertama  yang berkenalan dengan politik. Dan  apabila  kamu  tetap mengatakan ini sebagai kegiatan politik, maka katakanlah menurut kehendak kamu. Bagi kami, masalah nama blkan persoalan yang penting, yang paling penting pada suatu saat kebenaran pasti akan terbuka, dan tercapailah tujuan kami.

Wahai kaumku! Kamu janganlah tertipu oleh sebuah khayalan  (utopia), sehingga semuanya lari darikenyataan. Janganlah kamu tertipu oleh berbagai istilah, sehingga karnu meninggalkan seruan ini. Dan janganlah pula kamu terpengaruh oleh hal-hal yang kurang penting,  sehingga kamu meninggalkan yang paling penting. Itulah ciri khas politik kita dan kami tidak bermaksud mengganti istilah ini sehingga dapat membingungkan kamu semua.  Pimpinlah  orang-orang  lain supaya mereka melibatkan diri ke dalam kegiatan ini, dan kamu pasti akan mendapat pahala akhirat.


Petikan daripada : Kemana Kita Menyeru oleh Syeikh Hasan Al - Banna Rahimahullah

Pembangkang di Yaman Merayakan Kemenangan



Para aktivis muda hari Minggu , mereka merayakan apa yang mereka katakan adalah jatuhnya rejim Yaman yang dipimpin Presiden Ali Abdullah Saleh, setelah dia meninggalkan negara itu, dan pergi ke Arab Saudi.

"Hari ini, baru lahir Yaman," , teriak mereka. Mereka bernyanyi di Sanaa's University Square - dijuluki "Perubahan" Square - pusat gerakan protes anti-rezim yang berkobar melawan kekuasaan Saleh sejak Januari. "Rezim telah jatuh," teriak lainnya.

Di kota Yaman terbesar kedua Taez, sebuah titik nyala demonstrasi anti-rezim selatan Sanaa, ratusan juga merayakan kemenangan."Kebebasan .. Kebebasan, Ali telah melarikan diri", ujar mereka.

Presiden Ali Abdullah Saleh (69), mengalami luka-luka, akibat ledakan saat dia berdoa di sebuah masjid di dalam kompleks Istana Presiden pada Jumat. Kemudian, pemimpin Yaman itu diterbangkan ke Riyadh, Sabtu malam dengan menggunakan pesawat khusus, ujar seorang pejabat Saudi.

Presiden ali Abdullah Saleh berkuasa sejak tahun 1978, dan menolak tuntuntan mundur dari kalangan oposisi, dan mengatakan akan kembali ke Yaman, kata pejabat itu.

Pemimpin Yaman Saleh yang mengalami luka-luka itu diterbangkan dengan campaur tangan langsung dari pemerintah Saudi, dan langsung dibaah ke Riyadh dengan pesawat khusus Saudi dan langsung dibawa ke rumah sakit militer Riyadh. Sementara itu, pesawat kedua digunakan mengangkut keluarganya, dan sejumlah pejabat negeri yang menagalami luka akibat serangan oposisi, terutama kelompok suku Hashid yang memberontak dibawah Shadiq al Ahmar.

Kerusakan cukup parah yang dialami masjid di kompleks presiden Yaman Ali Abdullah Saleh di Sanaa, akibat serangan rudal dari para pejuang oposisi.

Putranya tertua Ahmad, komandan Garda Republik elit, tetap di Yaman. Pihak oposisi mengatakan Ahmad adalah bersiap-siap untuk mengambil alih kekuasaan ayahnya sebelum oposisi mengambil alih.
Ledakan di masjid istana kepresidenan menewaskan 11 orang dan melukai 124 lainnya, menurut sebuah tol resmi.

Presiden Ali Abdullah Saleh menderita "luka bakar dan goresan pada wajah dan dada," kata seorang pejabat. Sementara, pemimpin Partai yang berkuasa Partai Kongres Rakyat telah mengatakan ia hanya "luka ringan di bagian belakang kepala."

Di Sanaa, sumber istana presiden dikonfirmasi kepergian Saleh, yang secara konstitusi akan digantikan oleh Wakil Presiden Abdrabuh Mansur Hadi, nampak tidak hadir saat pemimpin Yaman itu meninggalkan bandara.

Sebuah sumber yang dekat dengan Syekh Shadiq mengatakan pemimpin suku yang kuat adalah "berkomitmen untuk gencatan senjata yang didasarkan pada upaya mediasi yang dipimpin oleh Raja Saudi Abdullah dan Putra Mahkota Sultan bin Abdul Aziz meskipun masih terus terjadi pertempuran" oleh pasukan Saleh.

Warga di Taez melaporkan penjarahan telah terjadi, dan pria bersenjata telah menyita bangunan umum menyusul penarikan oleh pasukan keamanan yang menewaskan sedikitnya 50 orang dalam tindakan keras terhadap para demonstran anti-Saleh pekan lalu. (mh/aljz)

Friday 3 June 2011

Isu Sumpah Laknat & Perlukah Dibalas Sumpah?

oath


Sekali lagi isu sumpah berdengung hebat di dalam negara kita. Dalam peruntukan perundangan Islam, amalan sumpah wujud dengan syarat-syarat tertentu, bagi mensabitkan sesuatu dakwaan atau menolaknya. Apabila itu dilakukan, bermakna individu yang bersumpah sedang menyandarkan inti yang dikatakannya kepada Allah. 

Tindakan itu menjadikan inti yang didakwa atau bantah itu mempunyai suatu ‘weight’ menurut perspektif hukum Islam atau secara spiritual, malah juga mempunyai pengaruh di dalam menagih keyakinan dan kepercayaan hakim dan masyarakat umat Islam.

Ramai yang bertanya saya pandangan berkenaan sumpah yang dilakukan oleh orang-orang politik dengan bermotifkan politik tentunya. Sebenarnya, eloknya sokongan yang diinginkan tidaklah digunakan mana-mana kaedah-kaedah Islam sebagai platformnya. Ada yang berusaha untuk menjadikan satu peraturan dalam hukum Islam iaitu sumpah dengan nama Allah sebagai senjata dalam politik kepartian. Bagi saya,itu kurang sihat.

Bagi mereka yang sudi membaca dan menyelak lembaran artikel ini, saya nasihatkan agar membaca dengan tenang sehingga habis sebelum membuat sebarang tanggapan dan komentar. Itu perlu bagi mendapatkan gambaran jelas kandungan artikel ini.

WUJUDKAH SUMPAH LAKNAT DALAM HAL TUDUH ZINA?

Kembali kepada isu terkini iaitu ‘sumpah laknat’ yang dilakukan oleh Dato’ Eskay di dalam masjid tempohari sambil memegang dan mencium Al-Quran. Oleh kerana sumpah tersebut dilakukan atas dasar dan prinsip hukum agama, bagi dianggap sah dan mempunyai nilai, cara ia dilakukan mestilah disandarkan kepada dalil khusus dari Al-Quran atau Al-Hadis. Oleh itu, menjadi satu KEMESTIAN bagi memastikan sumbernya dalam hukum Islam dan betul pula cara pelaksanaannya.

Kedua hal tersebut mesti disemak sebelum inti sesuatu sumpah itu diterima oleh orang ramai dan pihak berkuasa sebagai mempunyai ‘sesuatu kekuatan’ untuk menyokong kes individu yang melakukan bersumpah.

Secara ringkasnya, membaca pandangan beberapa tokoh ilmuan tanahair dalam hal sumpah laknat ini, saya bersetuju dengan pandangan beberapa mereka yang secara ringkasnya berkata, sumpah yang dilakukan itu :-

1.       TIDAK PERLU; disebabkan proses mahkamah perlu dinantikan bagi menjamin keadilan bagi semua pihak. Maruah adalah isu besar dalam Islam, justeru, setiap kes yang boleh memalukan dan tidak lagi dipastikan benar atau salah, mestilah dibicarakan secara adil di tempat perbicaraan yang tertutup.

2.       TIDAK TERPAKAI; sumpah laknat dengan nama Allah itu tidak dikira terpakai atau sah, kerana sumpah laknat atau li’an hanya wujud untuk urusan suami isteri yang menuduh isteri pasangan mereka berzina, sebagaimana wujud peruntukan di dalam Al-Quran dalam surah an-Nur ayat 6-8. Ertinya :

“Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar. Dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta.” (An-Nur 6-7)

Justeru, sebarang tindakan mewujudkan sumpah laknat dalam hal menuduh zina individu lain adalah SATU TINDAKAN SALAH atau REKA CIPTA DALAM URUSAN AGAMA yang tidak dibenarkan oleh Islam. Ia ditegah oleh seluruh para ulama berdasarkan dalil-dalil yang sangat banyak, disebabkan ia memungkinkan individu secara bebas mencipta peruntukan baru tanpa sebarang basis atau sandaran dalil.

3.       MENGELIRUKAN; Protokol sumpah tersebut dilaksanakan secara sangat mengelirukan dan ada juga yang kurang tepat, ini kerana bersumpah sambil memegang al-Quran bukanlah satu keperluan. Nabi bersabda :-
فمن كان حالفاً فليحلف بالله أو ليصمت
Ertinya : Barangsiapa yang ingin bersumpah, hendaklah dia bersumpah dengan nama Allah atau (jika tidak), hendaklah dia diam sahaja (tidak bersumpah) (Riwayat Al-Bukhari)

Melakukannya di dalam masjid adalah HARUS menurut mazhab Hanafi dan Hanbali berdasarkan hadis nabi bahawa pernah kes kehakiman dan pertelingkahan serta sumpah laknat antara suami isteri dijalankan di masjid pada zaman Nabi s.a.w. ( rujuk Fath Al-Bari, 3/133 ; Syarah sohih Muslim An-Nawawi, 1/121 ).

Bagaimanapun mazhab Syafie menganggap melakukan urusan sumpah dan perbincangan pertikaian hak serta tuduh menuduh di dalam masjid adalah MAKRUH. (Fath al-Aziz, Al-Rafi’e, 8/165 ; Al-Muhazzab, Al-Shirazi, 2/293)

Apapun, kita tidak mahu, kaedah dan cara khususnya memegang Al-Quran ketika bersumpah dan dibuat di dalam masjid sedang telah wujud mahkamah, menjadi syarat dan kebiasaan masyarakat kita, hingga disalahfahami oleh ramai sehingga merasakan ia adalah kaedah dan cara sebenar pelaksanaan sumpah li’an. Sumpah laknat yang sebenarnya, perlu dilakukan di dalam proses mahkamah dengan empat kali, DIIKUTI yang kelima sumpah laknat dan IA TIDAK untuk tontonan dan sebaran awam.

4.       Sumpah mubahalah juga tidak perlu dan tidak terpakai, kerana sumpah mubahalah memerlukan kedua-dua belah pihak untuk bertemu dan sama-sama bersetuju.


WALAUPUN BEGITU, SUMPAH BIASA MASIH SAH

Pun begitu, sumpah yang dikira terpakai dan sah dalam kes yang dirujuk adalah hanya sumpah biasa, bukan sumpah laknat. Sumpah biasa boleh dianggap sah apabila dimulakan dengan lafaz “wabillahi, wattallahi” atau salah satu antara lafaz tersebut juga sudah mencukupi.

Namun SUMPAH BIASA ini sepatutnya hanya dilakukan sesudahkan ‘bayyinah’ atau bukti yang diiktiraf oleh syarak dikemukan di mahkamah. Apakah bayyinah ini?

KEPERLUAN 'BAYYINAH' SEBELUM BERSUMPAH DENGAN NAMA ALLAH

Di dalam Islam, setiap individu adalah dianggap TIDAK BERSALAH selagi belum dibuktikan bersalah.  Prinsip ini datang dari pelbagai dalil dan disimpulkan oleh para ulama dalam kaedah dan dalil berikut :-

Hadis Nabi :-

لو يعطى الناس بدعواهم؛ لادعى رجال أموال قوم ودماءهم، ولكن البينة على المدعي، واليمين على من أنكر

Ertinya : Kalaulah diberikan (kebebasan) kepada manusia untuk mendakwa; nescaya akan akan individu yang mendakwa milikya harta satu kaum yang lain dan darah mereka, oleh itu (dalam Islam), Pembuktian menjadi tanggungjawab pertama ke atas pendakwa, dan (apabila telah sabit bukti), sumpah menolak adalah bagi mereka yang mengingkari (bukti tadi). ( Riwayat al-Bukhari & Muslim)

Kaedah Fiqh :
الأصل برآءة الذمة
Ertinya : Hukum asal (bagi semua individu) adalah bebas dirinya dari tanggungan.

Dan satu lagi kaedahnya :
اليقين لا يزول بالشك
Ertinya : Yakin ( iaitu asal semua individu sebagai tidak bersalah), tidak akan dapat dihilangkan oleh bukti-bukti yang bertaraf syak.

Juga satu prinsip yang berbunyi
ان الشك يفسر لمصلحة المتهم
Ertinya : Sesungguhnya sebarang keraguan ( tidak kukuh bukti dakwaan), akan ditafsirkan sebagai menyebelahi pihak tertuduh (untuk membuktikannya tidak bersalah)

Berkata Az-Zubaydi
قاعدة أصولية مفادها أن الأصل براءة ذمة المكلف عن التكليف المشكوك
Ertinya : Kaedah di atas adalah kaedah usul yang kandungannya menyatakan bahawa asal bagi semua individu yang mukallaf adalah bebas dari dakwaan & tuduhan yang diragukan. (Az-Zubaydi,  Taj Al-Urus)

AL-BAYYINAH yang disebut di dalam hadis nabi di atas AMAT diperlukan bagi mewajibkan sumpah ingkar dan bantah dari tertuduh, tanpanya, sumpah tertuduh TIDAK WAJIB sama sekali.

Imam Ibn Qudamah dalam kitabnya al-Mughni (10/139) dan para ulama menjelaskan ringkasan bahawa untuk mendapatkan bayyinah, ia bergantung kepada kes yang dibawa seperti berikut :

1. Zina dan liwat
Syarat untuk penuhi bayyinah : Empat saksi adil atau pengakuan pelaku.
2. Hukum hudud yang lain seperti bunuh, qazaf, murtad dan lainnya.
Syarat untuk penuhi bayyinah : saksi dua lelaki adil dan sumpah dibenarkan.
3. Jual beli, dan lain-lain pertikaian melibatkan isu harta dan pemilikan kewangan
Syarat untuk penuhi bayyinah : dua orang saksi lelaki atau seorang lelaki dan dua orang wanita ( sebagaimana disebut di dalam Al-Quran) dan sumpah dibenarkan.
4. Penyusuan, kelahiran, dara dan tamat iddah
Syarat untuk penuhi bayyinah : Seorang wanita yang adil.
Justeru, perlu ditegaskan dalam hal zina dan liwat, bagi menganggap bersalah, salah satu antara dua cara ini mestilah menjadi jalannya, iaitu :-

  • IQRAR ATAU PENGAKUAN SUKARELA secara insaf oleh pelaku bahwa dia melakukan sesuatu kesalahan itu, sama ada mencuri, berzina, liwat, membunuh dan sebagainya. Sebagaimana yang dilakukan oleh pemuda bernama Ma’iz bin Malik Al-Aslami di zaman Nabi Muhammad s.a.w

  • EMPAT SAKSI LELAKI YANG ADIL; Khusus bagi kes zina dan liwat, sesiapa yang menuduh mestilah membawakan empat orang saksi yang adil lelaki bagi mensabitkan kesalahan pada hukum Islam. Selagi tiada saksi sebegitu, kes MASIH BOLEH diadili tetapi IA BUKAN LAGI TERMASUK DALAM KES HUDUD BAGI SI TERTUDUH. Manakala yang menuduh tanpa empat saksi pula BAKAL DISABITKAN KESALAHAN QAZAF, penuduh hanya boleh terselamat dari hukuman qazaf (yang perlu dilaksanakan di dunia, jika tiada, hukumannya menanti di akhirat amat berat) apabila membawakan 4 saksi seperti di atas atau membawa kes tanpa 4 saksi secara senyap dan tertutup untuk perbicaraan di mahkamah. Di sana, hakim mahkamah akan menyemak semua bukti-bukti tambahan sama ada video, DNA, gambar dan sebagainya untuk beliau menjatuhkan sebarang keputusan di bawah peruntukan ta’zir.

LEPAS ‘BAYYINAH’, BARU KITA NANTIKAN BANTAHAN

Kerana asal setiap indiivdu TIDAK BERSALAH sehingga dibuktikan sebaliknya, setelah bayyinah dipersembahkan, barulah tindakan menjawab bayyinah perlu dilakukan oleh tertuduh.

Bantahan dan keingkaran hanya diperlukan apabila pihak pendakwa berjaya membawakan bukti yang sah dan diterima oleh pihak qadhi atau hakim. Pihak hakim pula perlu memberikan masa yang sesuai untuk tertuduh membela diri. Namun tertuduh tidak boleh sengaja senyap sunyi tanpa membawakan hujjah balas, bantahan dan ingkaran terhadap bukti yang dibawa. ( Al-Mabsut, Al-Sarakhsi, 16/63; As-Syarh Al-Kabir, Ad-Dardir, 4/151)

BAGI KES DATO’ SERI ANWAR IBRAHIM (DSAI)
Melihat perkembangan dalam kes DSAI, menurut pandangan Fiqh Islam tanpa campur tangan politik kepartian adalah seperti berikut :-

a. DSAI TIDAK WAJIB membalas dengan bersumpah bersihnya diri beliau kerana sumpah laknat yang dijalankan itu tidak sah.

b. DSAI juga TIDAK WAJIB menjawab atau respon kepada sumpah laknat yang dilakukan kerana ‘bayyinah’ belum dikemukan oleh pendakwa.

c. NAMUN, sumpah yang dilakukan dengan nama Allah dengan lafaz yang betul ( wabillah, wattallah) oleh Dato’ Eskay adalah sah di sisi hukum Islam. Sama ada sumpah itu datang dari fakta yang benar atau tidak, tiadalah kita perlu menolaknya secara mutlaq. Namun umat ISLAM masih TETAP TIDAK BOLEH MEMPERCAYAINYA kerana ia tidak dilakukan di dalam proses kehakiman mahkamah dan ia juga tidak menyeratkan saksi empat orang yang adil. Sesiapa yang menyebarkan tuduhan zina itu akan tertanggung ke atasnya hukuman qazaf, yang walaupun tidak dilaksana di dunia, bakal amat menyusahkan di akhirat.

d. Jika individu yang dituduh adalah orang kebanyakan yang TIDAK DIKENAL OLEH RAMAI, PASTINYA SUMPAH YANG DITUJUKAN KEPADANYA TIDAK PERLU DILAYAN SAMA SEKALI. Kerana itu semua tidak memberi kesan kepada keputusan hakim di dunia dan Allah. Itulah hokum asal dalam kes seperti ini.

e. NAMUN, hukum asal boleh berubah mengikut zaman dan situasi sehingga menghasilkan hukum pengecualian tertentu. Sebagaimana Rasulullah pernah membatalkan hasratnya untuk mengubah bentuk Ka''bah kepada asas yang didirikan oleh Nabi Ismail a.s disebabkan desakan keadaan masyarakat, iaitu kejahilan mereka, masih barunya dengan Islam dan belum bersedia untuk Ka’abah diperlakukan sedemikian. Rasulullah bersabda kepada Aisyah:
لو لا أن قومك حديثو عهد بشرك لبنيت الكعبة على قواعد إبراهيم
Ertinya : Sekiranya tidaklah kaummu itu baru-baru sahaja (keluar) dari zaman syirik (menyembah berhala) nescaya sudah tentu akan ku bina semula Kaabah di atas binaan asal nabi Ibrahim ( Al-Bukhari & Muslim)

Malah Aisyah r.a ketika dituduh melakukan perbuatan jahat itu dengan seorang sahabat, beliau juga bersumpah menafikannya tetapi dalam bentuk sedikit berbeza iaitu beliau melafazkan :
والله لا أستغفر الله منه أبدا
Ertinya : Demi ALlah aku tidak akan meminta ampun kepada Allah sama sekali

Perkataan itu adalah sumpah membersihkan dirinya. Menyatakan beliau tidak perlu minta ampun kepada Allah dalam menghadapi tuduhan itu adalah satu tanda jelas beliau tidak melakukan sebarang kesalahan sebagaimana dituduh. 

JUSTERU, MENURUT PANDANGAN PERIBADI SAYA, disebabkan DSAI adalah seorang pimpinan politik tanahair yang besar, menggalas beban tanggungjawab gerakan perjuangan politik yang besar, dicampur dek kejahilan majoriti umat Islam dalam persekitaran Malaysia serta momokan media yang sentiasa memburukan lagi suasana, saya cenderung kepada DSAI PERLU BERSUMPAH BIASA SAHAJA dengan NAMA ALLAH MENAFIKAN BELIAU ADALAH INDIVIDU DI DALAM VIDEO SEKS YANG DIDAKWA, itu penting untuk menangkis sangka buruk masyarakat yang kurang kefahaman serta kurang pula ilmu, bukan hanya terbeban ke atas dirinya selaku individu tertuduh, malah menjadi beban terhadap kepada seluruh ahli gerakan pakatan rakyat yang bersamanya serta masyarakat Malaysia lain yang melihatnya sebagai ketua pembangkang. yang terlibat dalam membentuk  minda dan masa hadapan masyarakat Malaysia. Sebagaimana pertimbangan dalam bab Maqasid Shariah menyatakan :-
درء المفاسد مقدم على جلب المصالح
Ertinya : Menolak keburukan didahulukan dari tindakan mensasarkan membawa kebaikan
Justeru, pada hemat saya, jika DSAI bersumpah dengan nama Allah, paling kurang ia mampu menyelamatkan keburukan yang lebih besar dalam masyarakat seperti bertambahnya individu yang di hukum qazaf di sisi hukum Islam, semakin melemahkan keyakinan terhadap gerakan Pakatan Rakyat di samping mampu meleraikan syak wasangka rakyat ‘atas pagar’.

Walau apa jua keputusan mahkamah, itu adalah suatu isu terasing dan boleh dihujjah atas lain-lain platform dan politik. Namun untuk membiarkan sumpah dengan nama Allah iu dibiar beredar di dalam masyarakat tanpa sebarang respon, bagi saya mudaratnya lebih besar, tanpa menafikan melayaninya dengan melakukan sumpah juga ada mudaratnya.

KESIMPULAN

Saya sedar, ahli politik yang melingkungi DSAI pastinya mempunyai pandangan pelbagai, memikirkan strategi, maruah yang mungkin dirasakan jatuh kerana seolah telah berjaya dipaksa untuk turut bersumpah dan sebagainya. Namun tulisan saya ini, benar-benar dari rasa hati sebagai seorang yang neutral, ahli akademik yang melihat perkembangan isu-isu semasa.

1. Saya berasa amat senang sekali selaku rakyat Malaysia jika DSAI boleh menyahut cabaran sumpah biasa tadi, tiada sebarang malu ditanggung walau terpaksa melakukan itu.

2. Perkara kedua, kita tidak mahu umat Islam mengambil cara bersumpah ini apabila sahaja ingin mendakwa sesuatu, kerana ia bukanlah cara yang betul dalam masyarakat Islam yang sepatutnya bediri di atas sifat kekuatan amanah dan jatidiri, tiada memerlukan kepada sumpah untuk menagih kepercayaan dan keyakinan.
Bahkan, kita bimbang teknik ini bakal digunakan oleh ramai penipu di luar sana untuk bersumpah bagi mendapatkan perhatian dan mencuri hak orang lain serta mengaibkan. Dari tiga jenis sumpah di dalam Fiqh Islam, sumpah dari penipu dan pencuri ini dinamakan ‘al-Yamin al-Ghamus’. Ditanya kepada Nabi apakah ‘Al-Yamin Al-Ghamus’ itu, baginda menjawab :
وما اليمين الغموس ؟ قال : الذي يقتطع مال امرئٍ مسلم هو فيها كاذب
Ertinya : Orang yang mengambil harta (hak, termasuk maruah dengan mengaibkan melalui qazaf) orang Islam lain (melalui sumpah) sedangkan dia adalah pembohong ( Riwayat Al-Bukhari)
Imam Az-Zahabi, Ibn Hajar Al-Asqalani  menghuraikan sumpah dari pendusta (yamin ghamus) ini merupakan salah satu dari dosa besar. Ghamus ertinya tenggelam dan Imam An-Nawawi menyatakan dalam 'Tahzib Al-Asma wa al-Lughaat', sumpah tersebut dinamakan ghamus kerana penyumpah tenggelam dalam dosa dan bakal ditenggelamkan di dalam neraka Allah di akhirat kelak. Di dalam Al-Quran, pendusta bersumpah dan menagih habuan dunia ini disebutkan sebagai:
إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ اللّهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلاً أُوْلَـئِكَ لاَ خَلاَقَ لَهُمْ فِي الآخِرَةِ وَلاَ يُكَلِّمُهُمُ اللّهُ وَلاَ يَنظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Ertinya : Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih (Al-Imran : 77).
Justeru, penyumpah dusta ini perlu segera bertaubat dan jika ia telah mengambil hak orang lain melalui sumpahnya, WAJIBlah atasnya untuk memulangkannya.

3. Bagi orang ramai, semua perlu memahami bahawa isu maruah dan tuduhan sebegini WAJIB hanya dibicarakan di dalam Mahkamah Islam dan bukan di khalayak. Apabila, di sebabkan rosaknya system nilai dalam masyarakat, lalu ini dibicarakan terbuka di media dan kahalayak awam, semua individu mestilah memahami semua HAKIM TIDAK BOLEH menghakimi sesuatu isu secara emosi, takut itu dan ini, sakit, sedih, dukcaita, ngantuk, lapar, dahaga dan semua asbab luaran yang menganggu penilaian seorang hakim yang berkelayakan. Nabi memberi amaran :
لا يقضين حكم بين اثنين وهو غضبان
Ertinya : Tidak boleh se0rang hakim memberi keputusan terhadap dua orang ( yang dibicarakan) sedang dia dalam keadaan marah ( terhadap salah seorang atau sebab lain). ( Riwayat Al-Bukhari)

Para ulama sepakat menyatakan hadis di atas bukan hanya TERHAD kepada ‘marah’ tapi merangkumi semua emosi-emosi luaran yang menganggu seperti disebut di atas. (Al-Mabsut, Al-Sarakahsi, 16/78 ; Al-Minhaj wa nihayatul Muhtaj, 8/94 )

Kini malangnya, isu ini seolah dibicarakan di pentas awam, dipenuhi oleh manusia yang tiada kelayakan asas sebagai hakim, sering pula terpukau dengan emosi dan kepentingan masing-masing. Ia amat tidak adil kepada kedua-dua pihak. Justeru, nasihat ikhlas saya, wahai umat Islam jauhilah menentukan pendirian dan meletakkan keyakinan dalam isu berat sebegini, kerana anda tidak punyai basis yang diharuskan Islam untuk berbuat demikian.

Sekian

Zaharuddin Abd Rahman
2 Mei 2011

Kenapa Anda Berdakwah? (Siri 1)

muslim5.jpg


Saya sering ditanya oleh adik-adik di kampus tentang dakwah, tentang jamaah, tentang kaedah memilih badan yang ingin disertai… dengan pelbagai format pertanyaan.

Namun, adik-adik di kampus perlu berhenti sejenak dan menapak selangkah ke belakang. Jawab dahulu soalan yang paling penting, MENGAPA MAHU BERDAKWAH? Jawab dahulu soalan ini, sebelum pergi kepada soal organisasi dan jamaah.

Ada orang mengambil keputusan untuk berdakwah, kerana persekitarannya penuh kerosakan dan maksiat. Pengikut aliran Nafsu Nafsi semakin tinggi, mengatasi pendukung Salafi Khalafi. Ketika segelintir rancak berbincang tentang kaedah melahirkan da’ie, siswi melahirkan anak luar nikah lebih meninggi. Sesuatu mesti dilakukan, lantas keputusan diambil, saya mesti berdakwah.

Salahkah pemikiran seperti ini? Tentu tidak salah, tetapi ada kekurangannya di situ…

Ada segelintir yang mengambil keputusan untuk berdakwah kerana hasil ilmu dan pengetahuannya, dia mendapat tahu bahawa dakwah itu wajib. Kewajipan dakwah itu sangat rasional. Fathi Yakan di dalam bukunya Apa Erti Saya Menganut Islam menegaskan tiga sudut yang membawa kepada kewajipan dakwah. Himpunan ayat al-Quran dan al-Hadith tentang kewajipan dakwah, sudah pun dihadam di dalam pelbagai siri usrah dan seminar. Dakwah itu wajib, maka ia mesti dilaksanakan.

Apakah salah berpemikiran sebegini? Tentu sekali pemikiran ini adalah pemikiran yang lurus dan benar tentang dakwah. Tetapi di sana ada sesuatu yang kurang. Kurang itu mungkin tidak muncul semasa kita di kampus. Ia datang kemudian…

Sama ada kita mengambil keputusan untuk berdakwah kerana persekitaran, atau kerana sedar akan kewajipan dakwah, kedua-dua motif dakwah ini letaknya di luar. Ia datang dari luar ke dalam diri. Apabila ia datang dari luar ke dalam, kita bergerak di medan dakwah hasil dorongan luar diri.

“Apa nak jadi dengan masyarakat di kampus kita, kalau kita tidak berdakwah”, pesan seorang naqib kepada anak buahnya.

“Takkanlah aku nak malas-malas dan mengabaikan dakwah. Ini bukan cakap naqib aku, tapi Allah yang cakap, Nabi yang cakap”, monolog seorang siswa yang baru menerima panggilan telefon memanggilnya hadir ke mesyuarat Program Minggu Dakwah tidak lama lagi.

Ya, mata melihat kemungkaran. Otak tunduk kepada rasional dalil wajib dakwah. Tetapi sudahkah HATI merasainya?

TAHU DAN MAHU

Jika kita berdakwah kerana keyakinan akal terhadap hujah dan dalil, akal kita menawarkan TAHU. Apabila kita duduk dalam ‘dunia akal ‘di kampus, ia sudah cukup untuk membantu diri kita terjun ke medan dakwah. Dunia realiti bukan dunia akal. Ia bukan dunia tahu, dunia kita adalah dunia MAHU.

Sudah berkali-kali saya cuba buktikan, bahawa manusia tidak bertindak hanya berasaskan apa yang dirinya TAHU. Manusia bertindak berasaskan apa yang dia MAHU, dan mahu itu adalah soal hati.

Bagaimanakah apa yang kita TAHU tentang dakwah itu boleh dikesan telah terserap ke dalam hati menjadi MAHU? Jawapannya tidak sukar, pada jalan dakwah itu kita mendapat KEPUASAN hidup.

Bekas peserta kursus saya (rujuk artikel Apa Tajuk Bab 1 Dakwah Anda), mengatakan bahawa beliau bersyukur dapat hadir ke kursus tersebut dan merasa rugi di pihak kawan-kawannya yang tidak hadir. Dalam keadaan baju masih dedah sana sini, dan lidah masih bertindik, beliau berkata, “saya mahu sampaikan apa yang saya dapat dalam kursus ini kepada kawan-kawan saya!”

Tidakkah beliau sudah menerima konsep dakwah? Hatinya sudah mahu, sebelum akalnya tahu…

ANALOGI 3 PEKERJA

Analogikan sahaja kepada 3 pekerja. Pekerja pertama merampus-rampus dan merungut semasa mengecat dinding kerana tertekan dengan kerjanya itu. Pekerja kedua lebih tenang dan gembira mengecat dinding kerana dia tahu, kerjanya itulah nanti yang bakal menjadi gaji. Bekerja untuk menerima imbuhan. Manakala pekerja ketiga sangat gembira dan mendapat kepuasan kerja, sebelum gaji diterima, kerana padanya perbuatan mengecat dinding bukan sekadar sebahagian kerja menyiapkan bangunan, tetapi beliau menganggap dirinya sebagai sebahagian dari kebahagiaan keluarga yang bakal duduk di rumah itu. Bukan hanya cat, tetapi yang disalut pada rumah itu adalah sebuah harapan agar ahli rumah itu nanti bahagia.

Anda pendakwah kategori mana?

Semasa berdepan dengan mesyuarat dan tekanan kerja dakwah, adakah anda merampus dan merungut-rungut? Bandingkan sahaja diri seperti ini dengan pengecat pertama. Buat sesuatu kerana terpaksa, tiada matlamat, dan penuh rungutan.

Atau anda gembira dengan dakwah di kampus? Gembira kerana penglibatan anda bakal dikira di dalam jam kredit, dan boleh dimasukkan di dalam resume? Setiap kali di awal program, nama anda akan dialu-alukan oleh penceramah? Dapat berdamping dengan orang besar-besar yang datang? Dapat kawan?

Macam-macam kita boleh dapat melalui kerja dakwah. Hati gembira apabila berdakwah untuk MENERIMA.

Dakwah kategori ini, tarafnya hanya sekadar ko kurikulum. Aktiviti persatuan. Makna dakwah yang dilakukannya kepada sebuah kehidupan, tidak begitu difikirkan. Semasa miskin jam kredit dan semasa baru berkenalan dengan ‘pengaruh’, mungkin dorongan berdakwah untuk menerima sudah cukup kuat untuk mengajak kita turun ke medan dakwah.

Tetapi jika anda berdakwah di kategori ketiga, anda berdakwah untuk mencari makna hidup. Dakwah bukan semata-mata untuk menerima pengiktirafan kampus, tetapi dakwah anda adalah untuk memberikan makna kepada diri dan rakan. Setelah diri merasa begitu bertuah terpilih menerima sentuhan Iman, terasa dalam diri untuk berkongsi tuah itu dengan saudara yang lain.

Dakwah anda bukan hanya untuk kejayaan diri, tetapi juga untuk kejayaan orang lain. Bukan hanya berjaya mengubah cara fikir, cara pakai dan cara cakap, tetapi berjaya mengubah erti hidup dan bertemu jalan menuju Syurga!

Akhirnya pendakwah ketiga, berdakwah kerana pada dakwah itulah dia bertemu kepuasan hidup. Pada dakwah itulah dia memberi makna kepada hidup. Keinginan untuk berdakwah, adalah kerana kemanisan iman dan penghargaan yang tinggi terhadap hidayah Tuhan, yang melimpah ruah di dalam hati, sebelum datang soal wajib dakwah dan panggilan dakwah terhadap kerosakan bi’ah (persekitaran).

Dakwah ini adalah dakwah dalam ke luar. Bukan lagi dakwah luar ke dalam. Dakwah ini adalah dakwah untuk memberi, bukan sekadar menghitung terima.

Kenapa soal ini penting?

DUNIA KERJAYA DAN RUMAHTANGGA

Apabila adik-adik di kampus terjun ke medan kerjaya dan berumahtangga, mereka yang dahulunya aktif berdakwah akan kecundang satu demi satu.

Mereka kecundang bukan kerana fikiran telah berubah.

Dulu saya yakin dakwah itu wajib, tetapi kini di alam kerja dan rumahtangga, saya berjumpa dengan wajib yang lebih besar dan tinggi. Tidak ramai yang ‘gugur’ kerana berfikir begini.

Mereka kecundang bukan kerana suasana persekitaran sudah kekurangan maksiat dan sebab dakwah. Malah maksiat makin banyak, makin menggila. Tetapi lagi banyak maksiat bertebaran, makin kurang pendakwah yang bertahan.

Gugurnya da’ie dari jalan dakwah bukan kerana itu semua.

Gugur itu hanya kerana 5 huruf yang sakti.

S.I.B.U.K.

Ya, jika sibuk dijadikan alasan, tidak akan ada sesiapa pun yang berani membantah. Jika dahulu kita sendiri, kini sudah bersuami atau beristeri. Anak-anak bakal menyusul. Dulu satu ibu dan satu bapa, satu keluarga dan satu saudara mara. Kini semua berganda dua. Hujung minggu hanya sehari atau dua.
Tanpa disedari, sudah setahun tidak berusrah. Sudah setahun tidak berceramah, sudah setahun bercuti dari dakwah. Salahkah bercuti dari dakwah? Akal mungkin berkata ya, tetapi hati sedap menikmatinya.

Jika dahulu, makna hidup dicari pada kawan yang mad’u dan diri yang da’ie, tetapi kini makna hidup beralih pada kerjaya, pada rumah tangga, pada semua selain dakwah.

BAGAIMANA MENGATASINYA?

Bagaimanakah adik-adik boleh selamat dan terkecuali dari fenomena warisan ini?

Saya sendiri masih bertarung, selagi nyawa dikandung tubuh.

Tetapi saya percaya, saya berdakwah bukan untuk menerima, tetapi kerana mahu memberi. Dan pada memberi itu, saya meng’erti’kan hidup, lantas terasa berbaloi mengorbankan Sabtu dan Ahad demi Sabtu dan Ahad, meninggalkan anak sendiri untuk bertemu anak orang lain, demi erti hidup yang pada MEMBERI.

Kerana itulah saya masih terus bertahan, walaupun dalam seribu kepayahan.

“Kenapa mahu berdakwah?”, tanyalah kepada diri.

ABU SAIF @ www.saifulislam.com
13 Mac 2007

Karena Desakan AS, Kaherah Kembali Menutup Sempadan Rafah




RAFAH (Arrahmah.com) - Hanya empat hari setelah pembukaan sempadan Rafah-Gaza oleh penguasa Mesir, Kaherah kembali menutupnya dengan serangkaian birokrasi pembatasan ketat terhadap penduduk Palestina yang ingin keluar masuk.

Debka melaporkan bahwa Ketua Dewan Militer, Mohammed Tantawi secara pribadi menandatangani perintah baru dalam merespon permintaan AS yang terus-menerus mendesak, berdasarkan informasi bahwa sejak sempadan Rafah dibuka secara bebas pada hari Sabtu lalu, penduduk Palestina dan Mujahid Al Qaeda telah menyerbu masuk melalui penyebrangan terbesar, Sinai dan Terusan Suez dan kota-kota pesisir yang terbuka untuk menyerang.

Washington memperingatkan bahwa “teroris” yang tidak terdaftar oleh Barat atau lembaga kontra-teror Mesir akan bebas untuk mencapai Mesir, melakukan serangan dan kembali ke Jalur Gaza tanpa hambatan kecuali pembatasan diberlakukan untuk menyaring mereka.

Selasa (31/5/2011), Tantawi menginformasikan Washington bahwa pembatasan baru, hampir menutup Rafah.  Mesir kemudian menyetujui permintaan AS untuk menerima seorang pejabat pertahanan Israel dan membahas koordinasi keamanan antara Kairo dan Yerusalem sekitar perbatasan mereka.

Amos Gilad, penasehat politik di Departemen Pertahanan Israel, tiba di Kairo pada Rabu (1/6) dan mengadakan pembicaraan dengan pejabat Mesir, termasuk menteri intelijen, Murad Muwafi, yang menjelaskan langkah-langkah keamanan baru di perbatasan Rafah, sebagai berikut :

1.  Mesir telah menyerahkan pemerintah Hamas 5.000 orang Palestina yang dilarang mengakses ke pos perbatasan Rafah dan masuk ke Mesir.  Ini mencakup seluruh level dari organisasi bersenjata Hamas, Jihad Islam, Palestina Front dan organisasi “ekstrimis” lainnya yang berbasis di Jalur Gaza.

2.  Setiap harinya dibatasai hingga 400 orang yang menyebrang-bandingkan dalam tiga hari pertama sekitar 1.000-2.000 penduduk Palestina mengakses pintu masuk Rafah.

3.  Penduduk Palestina yang aberusaha untuk melakukan perjalanan medis pertama akan diperiksa oleh panel medis Mesir yang harus menyetujui aplikasi mereka,

4.  Kaherah menginginkan daftar 400 calon diajukan di muka dan tidak menjanjikan izin bagi mereka semua.  (haninmazaya/arrahmah.com)

Wednesday 1 June 2011

Mohd Asri bin Haji Muda



Tan Sri Datuk Dr. Haji Mohd Asri bin Haji Muda (10 Oktober 1923 - 28 Ogos 1992) merupakan bekas Presiden Parti Islam Se-Malaysia (PAS).

Kehidupan Awal

Beliau dilahirkan di Kampung Masjid, Kota Bharu, Kelantan. Beliau mendapat pendidikan awal dalam bidang agama, bahasa Melayu dan Inggeris di Sekolah Majlis Ugama Islam, Kota Bharu. Beliau juga menerima pendidikan tidak formal di Pondok Masjid Muhammadi, Kota Bharu. Pada tahun 1947, beliau mengajar di Madrasah Al-Ihya Asy-Syariff, Gunung Semanggol, Perak sebagai guru agama.

Politik

Beliau mula dilantik sebagai Speaker Dewan Undangan Negeri Kelantan pada 1959 hingga 1963. Beliau pernah dilantik sebagai Menteri Besar Kelantan dari tahun 1964 sehingga tahun 1972. Kemudian, beliau dilantik sebagai Menteri Pembangunan Tanah dan Kemajuan Wilayah dari 1 Januari1973 hingga 9 November 1977. Kemudian pada 14 November 1977 PAS telah dipecat sebagai parti komponen Barisan Nasional.

Beliau memangku jawatan Yang Di Pertua Agung semasa Dr Burhanuddin Al Helmy ditahan ISA. Beliau dilantik sebagai Yang Di-Pertua atau Presiden PAS pada 1969 setelah kematian Dr Burhanuddin Al Helmi. Mohd Asri adalah tokoh yang bertanggungjawab membawa PAS menyertai Barisan Nasional pada tahun 1973. Tetapi dalam tempoh tersebut beliau dikaitkan dengan pelbagai spekulasi dan masalah khususnya melibatkan PAS di Kelantan sehingga menyebabkan tercetusnya Krisis Kepimipinan PAS Kelantan 1977 timbul hasil ketidakpuasan hati terhadap Menteri Besar, Dato'Haji Muhammad Nasir. Krisis ini membawa kepada undi tidak percaya kepada MB Kelantan pada Oktober 1977 dan berlaku rusuhan oleh penyokong Nasir di Kota Bharu. Pada November 1977, Parlimen meluluskan rang undang-undang darurat Kelantan yang meletakkan Kelantan ditadbir secara terus oleh Kerajaan Pusat. Dato'Haji Asri Haji Muda selaku Ketua Whip PAS di Parlimen mengarahkan Ahli Parlimen PAS menentang Rang Undang-Undang ini dan jika menyokong undang ini maka automatik dipecat daripada PAS. Susulan dari arahan ini, Timb. Yang DiPertua Agung PAS Haji Hassan Adli Arshad menyokong rang undang-undang ini dan beliau automatik dipecat daripada PAS.

Pilihan raya negeri Kelantan selepas Mageran pada Mac 1978 menyaksikan tumbangnya Kerajaan PAS Kelantan setelah berkuasa lebih 18 tahun ke tangan BN dan Berjasa. Sejak dari kejatuhan Kelantan pada PRU 1978, timbul pelbagai desakan dari parti supaya beliau berundur dari kerusi Yang Dipertua Agung PAS. Desakan ini semakin kuat selepas PRU 1982 yang mana PAS masih gagal menguasai semula Kelantan dan selepas berlakunya Revolusi Islam Iran yang mana ahli PAS melihat kepimpinan Dato' Asri sudah ketinggalan dengan zaman dan arus kesedaran dan kebangkitan Islam yang semakin kuat ketika itu. Selain itu berlakunya perselisihan diantara Dato' Asri dan beberapa pimpinan PAS antaranya dengan Haji Nik Abdul Aziz Nik Mat (sekarang YAB Tuan Guru) selaku Pesuruhjaya PAS Kelantan dan Ketua Dewan Ulama' PAS Pusat mengenai calon Pilihanraya di Kelantan.

Maka beliau akhirnya mengumumkan perletakan jawatan sebagi Yang Dipertua Agung PAS pada 23 Oktober 1982 pada hari kedua Muktamar PAS ke-28 di Dewan Bahasa dan Pustaka. Turut meletakkan jawatan juga ialah isteri beliau yang juga Ketua Muslimat PAS Pusat, Datin Sakinah Joned.

Pada 23 Februari 1983, beliau secara rasmi keluar daripada PAS selepas keahliannya digantung oleh Jawatankuasa Disiplin PAS yang dipengerusikan oleh Pemangku Yang Dipertua Agung, Tuan Haji Yusof Rawa. Beliau kemudian menubuhkan Parti Hizbul Muslimin Malaysia (HAMIM) pada 24 Mac1983. Kemudian pada 2 Julai 1983, beliau dilantik sebagai Presiden HAMIM sebelum meletakkan jawatan pada 17 November 1988 dan menyertai UMNO pada 22 November 1988.

Beliau juga pernah dianugerahkan sebagai Tokoh Maal Hijrah pada tahun 1991. Beliau meninggal dunia pada 28 Ogos 1992 di Pusat Perubatan Tawakal pada 4.20 petang akibat sakit jantung.

Keluarga

Beliau berkahwin dengan Puan Sri Sakinah Syeikh Juned pada 15 Ogos 1948 dan mempunyai 9 orang anak, 2 orang lelaki dan 7 orang perempuan, iaitu Noor Dianauli, Husni Zaim, Ratna Inzah, Mutia Sabihah, Naliyah, Khalidah, Nasibah, Najah dan Mohd Taqiuddin.

Tiada ahli keluarga Tan Sri Asri yang mengikuti jejak langkah beliau di dalam politik.

Tentera Isreal Usir Penduduk Lembah Jordan




JORDAN VALLEY (Arrahmah.com) – Pasukan pendudukan Zionis sejak Rabu (1/6/2011) pagi mengusir penduduk Khirbet Irza di Lembah Jordan dari rumah mereka, dan memperingatkan mereka agar kembali lagi dengan alasan daerah tersebut menjadi zon militer tertutup. Hal tersebut sebagai langkah awal Israel untuk manuver militer besar-besaran di lereng pegunungan yang dibangun oleh Khirbet tersebut.

Sumber-sumber tempatan mengatakan lebih dari 200 warga terpaksa meninggalkan rumah mereka. Mereka semua bekerja sebagai penggembala kambing di daerah tersebut dan berasal dari daerah Tubas. Mereka meninggalkan rumah-rumah mereka setelah mencapatkan ancaman langsung dari tentara Zionis yang mengepung daerah tersebut dan mencegah siapapun masuk ke sana.

“Penduduk wilayah ini melihat artileri dan peralatan mesin berat dibawa ke wilayah tersebut sejak malam. Wilayah ini dianggap lebih baik untuk latihan tentera Israel kerana menyerupai medan di Lebanon Selatan.”, demikian pernyataan Ketua Dewan Desa di Irza, Mukhlis Massaeid.

Dia mengatakan bahawa penduduk daerah tersebut terus-menerus menderita akibat peluru-peluru yang beterbangan dari pasukan Israel yang mengelilingi daerah tersebut dengan tiga kamp militer untuk pasukan Israel. Hal ini menyebabkan sejumlah warga Khirbet Irza gugur dan cederaa.

Massaeid juga menegaskan bahawa penduduk Khirbet Irza akan kembali ke daerah tersebut dan tidak akan tunduk pada keputusan pasukan pendudukan Israel yang berusaha untuk mengusir merela sejak menduduki Tebing Barat pada tahun 1967. (rasularasy/arrahmah.com)

SUMBER