Saturday 16 April 2011

Rukun Bai'ah


 

FAHAM

Maksud : Yakin bahwa fikrah kita adalah 'fikrah islamiyah yang bersih'. Hendaklah memahami Islam sebagaimana dalam batas-batas Usul 'Isyri.

Apabila   seorang  muslim memahami   ajaran   agamanya   dengan   batasan   kaedah-kaedah di  atas, bererti   ia  telah mengetahui  makna syiarnya:   'Al-Qur'an adalah perlembagaan kami dan Rasul adalah contoh kami."

IKHLAS
Maksud : Seorang saudara muslim dalam setiap kata-kata, aktiviti, dan perjuangannya mestilah diniatkan semata-mata untuk mencari redha Allah dan pahala-Nya, tanpa mempertimbangkan aspek kekayaan, penampilan, pangkat, gelaran, kemajuan, atau latar peribadi. Dengan itulah, ia menjadi tentera fikrah dan aqidah, bukan tentara kepentingan dan cita - cita pribadi.
"Katakanlah, 'Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidup dan matiku, adalah karena
Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu baginya dan demikian itulah yang
diperintahkan kepadaku."' (Al-An'am: 162-1630)
Dengan demikian, fahamlah saudaraku muslim makna slogan abadinya; Allah tujuan kami, Allah maha besar dan segala puji bagi-Nya.

AMAL
Maksud : Hasil daripada ilmu dan keikhlasan.
"Dan katakanlah, 'Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah)
Yang Mengetahui yang ghailb dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa
yang telah kamu kerjakan,"' (At-Taubah: 105)
Adapun tingkatan amal yang dituntut dari seorang akh yang tulus adalah:

1.  Membaiki diri sendiri sehingga menjadi orang yang kuat fiziklanya, baik akhlaknya, luas pengetahuannya, mampu bedikari, murni aqidahnya, benar ibadahnya, mampu melawan hawa nafsu, menjaga waktunya, teratur pengurusannya dan bermanfaat bagi orang lain. Itu semua harus dimiliki oleh setiap orang muslim

2.  Membentuk keluarga muslim - Menjadikan keluarga satu fikrah, menjaga etika Islam dalam setiap aktiviti kehidupan rumahtangganya, memilih isteri yang baik dan menjelaskan kepadanya hak dan kewajipannya, mendidik anak-anak dan memberinya didikan yang baik, serta membimbing mereka dengan prinsip-prinsip Islam.
3.  Membimbing masyarakat - Menyebarkan dakwah, memerangi aktiviti kemungkaran, mengajak kepada kebaikan, bersegera mengerjakan kebaikan, menggiring opini umum untuk memahami fikrah islamiyah
dan mencelup praktek kehidupan dengannya terus-menerus. Itu semua adalah
kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap akh sebagai pribadi, juga kewajiban bagi
jamaah sebagai institusi yang dinamis.
4.  Pembebasan tanah air dari setiap penguasa. asing -non-Islam- baik secara politik,
ekonomi, maupun moral.
5.  Memperbaiki keadaan pemerintah, sehingga menjadi pemerintah Islam yang baik.
Dengan begitu ia dapat memainkan perannya sebagai pelayan umat dan pekerja yang
bekerja demi kemaslahatan mereka. pemerintah Islam adalah pemerintah yang
anggotanya terdiri dari kaum muslimin yang menunaikan kewajiban-kewajiban Islam,
tidak berterang-terangan dengan kemaksiatan, dan konsisten menerapkan hukum-
hukum serta ajaran Islam. Tidaklah mengapa menggunakan orang-orang non-Islam -jika dalam keadaan
darurat- asalkan bukan untuk posisi jabatan strategis. Tidak terlalu penting mengenai
bentuk dan nama jabatan itu, selama sesuai dengan kaidah umum dalam sistem undang-
undang Islam, maka boleh.
Beberapa sifat yang dibutuhkan antara lain: rasa tanggung jawab, kasih sayang
kepada rakyat, adil terhadap semua orang, tidak tamak terhadap kekayaan negara, dan
ekonomis dalam penggunaannya
Beberapa kewajiban yang harus ditunaikan antara lain: menjaga keamanan,
menerapkan undang-undang, menyebarkan nilai-nilai ajaran, mempersiapkan kekuatan,
menjaga kesehatan, melindungi keamanan umum, mengembangkan investasi dan
menjaga kekayaan, mengokohkan mentalitas, serta menyebarkan dakwah.
Beberapa haknya -tentu, jika telah ditunaikan kewajibannya- antara lain loyalitas dan
ketaatan, serta pertolongan terhadap jiwa dan hartanya.
Apabila ia mengabaikan kewajibannya, maka berhak atasnya nasehat dan bimbingan,
lalu -jika tidak ada perubahan- bisa diterapkan pemecatan dan pengusiran. Tidak ada
ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Khaliq.
6.  Usaha mempersiapkan seluruh aset negeri di dunia ini untuk kemaslahatan umat
Islam. Hal demikian itu dilakukan dengan cara membebaskan seluruh negeri,
membangun kejayaannya, mendekatkan peradabannya, dan menyatukan kata-katanya,
sehingga dapat mengembalikan tegaknya kekuasan khilafah yang telah hilang dan
terwujudnya persatuan yang di impi-impikan bersama.
7.  Penegakan kepemimpinan dunia dengan penyebaran dakwah Islam di seantero negeri.
"Sehingga tidak ada lagi fitnah dan agama itu hanya untuk Allah belaka." (Al-
Baqarah: 193)
"Dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya." (At-Taubah:
32)
Empat yang terakhir ini wajib ditegakkan oleh jamaah dan oleh setiap akh sebagai
anggota dalam jamaah itu. Sungguh, betapa besarnya tanggung jawab ini dan betapa
agungnya tujuan ini. Orang melihatnya sebagai khayalan, sedangkan seorang muslim
melihatnya sebagai kenyataan. Kita tidak pernah putus asa meraihnya dan -bersama
Allah- kita memiliki cita-cita luhur.   "Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan orang tidak
Mengetahuinya " (Yusuf: 21)

JIHAD 
Yang saya maksud dengan jihad adalah sebuah kewajiban yang tetap hukumnya
hingga  hari kiamat. ini merupakan kandungan dari apa yang disabdakan Rasulullah sa.,
"Barangsiapa mati sementara ia belum pernah berperang atau berniat untuk
berperang, ia mati dalam keadaan jahiliyah."  
Peringkat pertama jihad adalah pengingkaran dengan hati, dari peringkat terakhirnya
adalah perang di jalan Allah. Sedangkan antara keduanya terdapat jihad dengan lisan,
pena, tangan, dan kata-kata yang benar di hadapan penguasa yang zhalim. Tidaklah
menjadi hidup, kecuali dengan jihad. Kadar ketinggian dakwah dan keluasan bentangan
ufuknya adalah penentu bagi sejauhmana keagungan jihad di jalannya dan sejauh mana
pula harga yang harus ditebus untuk mendukungnya.  Sedangkan keagungan pahalanya
diberikan kepada para mujahid.
"Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benar." (Al-Hajj:
78)
Dengan demikian engkau telah mengerti slogan abadimu: jihad adalah jalan kami.

TADHHIYAH 
Yang saya maksud dengan tadhhiyah (pengorbanan) adalah pengorbanan jiwa harta,
waktu, kehidupan, dan segala sesuatu yang dipunyai oleh seseorang untuk meraih tujuan.
Tidak ada perjuangan didunia ini, kecuali harus disertai dengan pengorbanan. Demi
fikrah kita, janganlah engkau mempersempit pengorbanan, karena sungguh ia memiliki
balasan yang agung dan pahala yang indah. Barangsiapa bersantai-santai saja ketika
bersama kami, maka ia berdosa.
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang beriman, diri dan harta
mereka." (At-Taubah: 111)
"Katakanlah, 'Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatir kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal, adalah lebih kamu cintai daripada Allah
dan Rasulnya, dan dari berjihad di jalan-nya, maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusan-Nya.' Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang fasik." (At-Taubah: 24)
"Jika engkau semua taat, niscaya Allah memberimu balasan yang baik."
Dengan demikian, engkau telah mengetahui makna slogan abadimu: gugur dijalan
Allah adalah setinggi-tinggi cita-cita kami.

TAAT
Yang saya kehendaki dengan taat (kepatuhan) adalah menjalankan perintah dan
merealisasikannya dengan serta merta, baik dalam keadaan sulit maupun mudah, saat
bersemangat maupun malas. Demikian itu karena tahapan dakwah ini ada tiga:

Ta'rif
Dalam tahapan ini dakwah dilakukan dengan menyebarkan fikrah Islam di tengah
masyarakat. Adapun sistem dakwah untuk tahapan ini adalah sistem kelembagaan.
Urgensinya adalah kerja sosial bagi kepentingan umum, sedangkan medianya adalah
nasehat dan bimbingan sekali waktu, dan membangun berbagai tempat yang berguna di
waktu yang lain, juga berbagai media aktivitas lainnya. Semua syu'bah (cabang) Ikhwan
yang ada sekarang adalah representasi dari tahapan ini dalam kehidupan dakwahnya. Ia
terkoordinir dalam 'undang-undang pokok' yang telah disyarah oleh berbagai risalah dan
penerbitan Ikhwan. Dakwah, pada tahapan ini, bersifat umum. 
Jamaah menjalin hubungan dengan orang yang ingin memberikan kontribusi bagi
aktivitasnya dan ingin ikut menjaga prinsip-prinsip ajarannya. Ketaatan yang tanpa
reserve -pada tahapan ini- tidaklah dituntut, bahkan tidak lazim. Tingkatannya seiring
dengan kadar penghormatannya kepada sistem dan prinsip-prinsip umum jamaah.

Takwin
Dalam tahapan ini dakwah ditegakkan dengan melakukan seleksi terhadap anasir
positif untuk memikul beban jihad dan untuk menghimpun berbagai bagian yang ada. Sistem dakwah -pada tahapan ini- bersifat tasawwuf murni dalam tataran ruhani, dan
bersifat militer dalam tataran operasional. Slogan untuk dua aspek ini adalah: perintah
dan taat- tanpa ragu dan bimbang, Semua katibah (batalyon) Ikhwan yang ada kini
adalah representasi dari tahapan ini dalam kehidupan dakwahnya. Ia terhimpun dalam
risalah manhaj yang lalu.
Dakwah pada tahapan ini bersifat khusus. Tidak dapat dikerjakan oleh seseorang
kecuali yang memiliki kesiapan secara benar untuk memikul beban jihad yang panjang
masanya dan berat tantangannya. slogan utama dalam persiapan ini adalah: totalitas
ketaatan.

Tanfidz
Dakwah dalam tahapan ini adalah jihad; tanpa kenal sikap plin-plan, kerja terus-
menerus untuk menggapai tujuan akhir, serta kesiapan menanggung cobaan dan ujian
yang tidak mungkin bersabar atasnya, kecuali orang-orang yang tulus. Dakwah ini
tidaklah dapat meraih keberhasilan, kecuali dengan "ketaatan yang total" juga. Untuk
inilah, shaf pertama Ikhwanul Muslimin berbai'at pada bulan Rabiul Awal 1359 H.
Dengan bergabungnya kalian dalam katibah ini, dengan sikap menerima kalian akan
risalah ini, dan dengan kesetiaan kalian kepada bai'at ini, kalian telah berada di tingkatan
kedua menuju tingkatan yang ketiga. Tunaikan tanggung Jawab yang telah dipikulkan
kepadamu dan siapkan dirimu untuk setia kepadanya.

TSABAT
Yang saya kehendaki dengan tsabat (keteguhan) adalah bahwa seorang akh
hendaknya senantiasa bekerja sebagai mujahid di jalan yang mengantarkan pada tujuan,
betapa pun jauh jangkauannya dan lama waktunya, sehingga bertemu dengan Allah
dalam keadaan demikian, sedangkan ia telah berhasil mendapatkan salah satu dari dua
kebaikan: meraih kemenangan atau syahid di jalan-Nya.
"Di antara orang-orang beriman itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah
mereka janjilkan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak mengubah
(janjinya)," (Al-Ahzab: 23)
Waktu bagi kita adalah bagian dari solusi. Sedangkan jalan yang akan kami tempuh
ini lama masanya, panjang tahapannya, dan banyak tantangannya. Namun, dialah satu-
satunya jalan yang dapat mengantarkan kepada tujuan dengan janji imbalan yang besar
dan pahala yang indah.
Itu semua karena setiap sarana dakwah kita -yang berjumlah enam macam-
membutuhkan kesiapan yang baik, penetapan waktu yang tepat, dan pelaksanaan yang
cermat. Semua itu sangat dipengaruhi oleh waktu.
"Mereka berkata, 'Kapan itu (akan terjadi)? 'Katakanlah,' Mudah-mudahan waktu
berbangkit itu dekat." (Al-isra': 51)

TAJARRUD
Yang saya maksud dengan tajarrud (kemurnian) adalah bahwa engkau harus
membersihkan pola pikirmu dari berbagai prinsip nilai lain dan pengaruh individu, karena
ia adalah setinggi-tinggi dan selengkap-lengkap fikrah.
"Shibghah Allah Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah?" (Al-
Baqarah: 138)
"Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-
orang yang bersama dengan dia ketika mereka berkata kepada kaum mereka,
'Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain
Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan
dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja."' (Al-
Mumtahanah: 4)
Manusia, dalam pandangan akh yang tulus adalah salah satu dari enam golongan:
muslim yang pejuang, muslim yang duduk-duduk, muslim pendosa, dzimmi atau muahid
(orang kafir yang terikat oleh perjanjian damai), muhayid (orang kafir yang dilindungi),
atau muharib (orang kafir yang memerangi). Masing-masing dari mereka memiliki
hukumnya sendiri dalam timbangan Islam. Dalam batas-batas inilah individu atau
lembaga ditimbang; berhakkah ia mendapatkan loyalitas atau sebaliknya: permusuhan?
 UKHUWAH
Yang saya maksud dengan ukhuwah adalah terikatnya hati dan ruhani dengan ikatan
aqidah. Aqidah adalah sekokoh-kokoh ikatan dan semulia-mulianya. Ukhuwah adalah
saudaranya keimanan, sedangkan perpecahan adalah saudara kembarnya kekufuran.
Kekuatan yang pertama adalah kekuatan persatuan; tidak ada persatuan tanpa cinta kasih;
minimal cinta kasih adalah kelapangan dada dan maksimalnya adalah itsar
(mementingkan orang lain dari diri sendiri).
"Barangsiapa dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang
beruntung." (Al-Hasyr: 9)
Al-Akh yang tulus melihat saudara-saudaranya yang lain lebih utama daripada
dirinya. sendiri, karena ia, jika tidak bersama mereka, tidak dapat bersama yang lain.
Sementara mereka, jika tidak dengan dirinya, dapat bersama dengan orang lain. Dan
sesungguhnya serigala hanya makan kambing yang terlepas sendirian. Seorang mukmin
dengan mukmin lainnya ibarat sebuah bangunan, yang satu mengokohkan yang lain.
"Orang-orang mukmin laki-laki dan orang-orang mukmin perempuan, sebagian
mereka menjadi pelindung bagi lainnya.
Demikianlah seharusnya kita.

TSIQAH
Yang saya maksudkan dengan tsiqah (kepercayaan) adalah rasa puasnya seorang
tentara atas komandannya, dalam hal kapasitas kepemimpinannya maupun
keikhlasannya, dengan kepuasan mendalam yang menghasilkan perasaan cinta,
penghargaan, penghormatan, dan ketaatan.
"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka
tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap sesuatu keputusan yang kamu
berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (An-Nisa: 65)
Pemimpin adalah unsur penting dakwah; tidak ada dakwah tanpa kepemimpinan.
Kadar kepercayaan -yang timbal balik antara pemimpin dan pasukan menjadi neraca yang menentukan sejauhmana kekuatan sistem jamaah, ketahanan khithahnya,
keberhasilannya mewujudkan tujuan, dan ketegarannya menghadapi berbagai tantangan.
"Maka lebih utama bagi mereka; ketaatan dan perkataan yang baik."
Kepemimpinan -dalam dakwah Ikhwan- menduduki posisi orang tua dalam hal
ikatan hati, posisi guru dalarn hal fungsi kepengajaran, posisi syaikh dalam aspek
pendidikan ruhani, dan posisi pemimpin dalam aspek penentuan kebijakan politik secara
umum bagi dakwah. Dakwah kami menghimpun pengertian ini secara keseluruhan, dan
tsiqah kepada kepemimpinan adalah segala-galanya bagi keberhasilan dakwah.
Karenanya, akh yang tulus harus bertanya kepada diri sendiri tentang ini, untuk
mengetahui sejauhmana kepercayaan dirinya terhadap kepemimpinan yang ada:
1.  Apakah sejak dahulu ia mengenal pemimpinnya, apakah pernah mempelajari riwayat
hidupnya?
2.  Apakah ia percaya kepada kapasitas dan keikhlasannya?
3.  Apakah ia siap menganggap semua instruksi -yang diputuskan oleh pemimpin
untuknya, tanpa maksiat tentu- sebagai instruksi yang harus dilaksanakan tanpa
reserve, tanpa ragu, tanpa ditambah dan tanpa dikurangi, dengan keberanian memberi
nasehat dan peringatan untuk tujuan yang benar?
4.  Apakah ia siap untuk menganggap dirinya salah dan pemimpinnya benar, jika terjadi
pertentangan antara apa yang diperintahkan pemimpin dan apa yang ia ketahui dalam
masalah-masalah ijtihadiyah yang tidak ada teks tegasnya dalam syariat?
5.  Apakah ia siap untuk meletakkan seluruh aktivitas kehidupannya dalam kendali
dakwah? Apakah -dalam pandangannya- pemimpin memiliki hak untuk men-tarjih
(menimbang dan memutuskan) antara kemaslahatan dirinya dan kemaslahatan dakwah
secara umum?
Dengan jawaban yang disampaikan atas pertanyaan-pertanyaan tersebut atau yang
semacamnya, akh dapat mengetahui sejauhmana kadar ikatan dan kepercayaannya
terhadap pemimpin. Adapun hati, ia berada di 'genggaman' Allah; Dia menggerakkannya
sekehendak-Nya.
"Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi niscaya
kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati
mereka. Sesungguhnya Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." (Al-Anfal: 63) Wahai Ikhwan yang tulus...
Imanmu kepada bai'at ini mengharuskanmu untuk menunaikan kewajiban-kewajiban
berikut, sehingga engkau menjadi 'batu bata' yang kutat bagi bangunan:
1.   Hendaklah engkau memiliki wirid harian dari Kitabullah tidak kurang dari satu juz.
Usahakan untuk mengkhatamkan Al-Qur'an dalam waktu tidak lebih dari sebulan
dan tidak kurang dari tiga hati.
2.   Hendaklah engkau membaca Al-Qur'an dengan baik, memperhatikannya dengan
seksama, dan merenungkan artinya. Hendaklah engkau juga mengkaji sirah Nabi dan
sejarah para salaf sesuai dengan waktu yang tersedia. Buku yang dirasa mencukupi
kebutuhan ini minimal adalah buku Humatul Islam. Hendaklah engkau juga banyak
membaca hadits Rasul Allah saw., minimal hafal empat puluh hadits; ditekankan
untuk Al-Arba'in AnNawawiyah. Dan hendaklah engkau mengkaji risalah tentang
pokok-pokok aqidah dan cabang-cabang fiqih.
3.   Hendaklah engkau bersegera melakukan general check up secara berkala atau
berobat, begitu penyakit terasa mengenaimu. Di samping itu perhatikanlah faktor-
faktor penyebab kekuatan dan perlindungan tubuh, dan hindarilah faktor-faktor
penyebab lemahnya kesehatan.
4.   Hendaklah engkau menjauhi berlebihan dalam menkonsumsi kopi, teh, dan minuman
perangsang semisalnya, janganlah engkau meminumnya kecuali dalam keadaan
darurat, dan hendaklah engkau menghindar sama sekali dari rokok.
5.   Hendaklah engkau perhatikan urusan kebersihan dalam segala hal, menyangkut:
tempat tinggal, pakaian, makanan, badan, dan tempat kerja, karena agama ini
dibangun di atas dasar kebersihan.
6.   Hendaklah engkau jujur dalam berkata, jangan sekali-kali berdusta.
7.   Hendaklah engkau menepati janji, janganlah mengingkarinya, betapa pun kondisi
yang engkau hadapi.
8.   Hendaklah engkau pemberani dan tahan uji. Keberanian yang paling utama adalah
terus-terang dalam mengatakan kebenaran, ketahanan menyimpan rahasia, berani
mengakui kesalahan, adil terhadap diri sendiri, dan dapat menguasainya dalam
keadaan marah sekalipun. 9.   Hendaklah engkau senantiasa bersikap tenang dan berkesan serius. Namun janganlah
keseriusan itu menghalangimu dari canda yang benar, senyum, dan tawa.
10.  Hendaklah engkau memiliki rasa malu yang kuat, berperasaan sensitif, sangat mudah
terpengaruh (peka) oleh kebaikan dan keburukan; yakni munculnya rasa bahagia
untuk yang pertama dan rasa tersiksa untuk yang kedua. Hendaklah pula engkau
rendah hati tanpa menghina diri, bersikap taklid (yes man), dan terlalu berlunak hati.
Dan hendaklah engkau memuntat -dari orang lain- lebih rendah dari martabatmu
untuk mendapatkan martabarmu yang sesungguhnya.
11 .  Hendaklah engkau bersikap adil dan benar dalam memutuskan suatu perkara, pada
setiap situasi. janganlah kemarahan melalaikanmu untuk berbuat kebaikan, janganlah
mata keridhaan engkau pejamkan dari perilaku yang buruk, janganlah permusuhan
membuatmu lupa dari pengakuan jasa baik, dan hendaklah engkau berkata benar
meskipun itu merugikanmu atau merugikan orang yang paling dekat denganmu.
12.  Hendaklah engkau menjadi pekerja keras (work aholic) dan terlatih dalam
menangani aktivitas sosial. Hendaklah engkau merasa bahagia jika dapat
mempersembahkan bakti untuk orang lain, gemar membesuk orang sakit, membantu
orang yang membutuhkan, menanggung orang yang lemah, meringankan beban
orang yang tertimpa musibah meskipun hanya dengan kata-kata yang baik, dan
senantiasa bersegera berbuat kebaikan.
13.  Hendaklah engkau berhad kasih, dermawan, toleran, pemaaf, lemah lembut kepada
manusia maupun binatang, berperilaku baik dalarn berhubungan dengan semua
orang, menjaga etika-etika sosial Islam, menyayangi yang kecil dan menghormati
yang besar, memberi tempat kepada orang lain dalam majelis, tidak memata-matai,
tidak menggunjing, tidak mengumpat, meminta izin jika masuk maupun keluar
rumah, dan lain-lain.
14.  Hendaklah engkau pandai membaca dan menulis, memperbanyak menelaah terhadap
risalah Ikhwan, koran, majalah, dan tulisan lainnya. Hendaklah engkau membangun
perpustakaan khusus, seberapa pun ukurannya; konsentrasi terhadap spesifikasi
keilmuan dan keahlianmu jika engkau seorang Spesialis; menguasai persoalan Islam
secara umum penguasaan yang membuatnya dapat membangun persepsi yang baik
untuk menjadi referensi bagi pemahaman terhadap tuntutan fikrah. 15.  Hendaklah engkau memiliki proyek usaha ekonomi betapapun kayanya engkau,
utamakan proyek mandiri betapapun kecilnya, dan cukupkanlah dengan apa yang
ada pada dirimu betapa pun tingginya kapasitas keilmuanmu.
16.   Janganlah engkau terlalu berharap untuk menjadi pegawai negeri dan jadikanlah ia
sesempit-sempit pintu rezeki. Namun jangan engkau tolak, jika diberi peluang untuk
itu. janganlah engkau melepaskannya, kecuali jika ia benar-benar bertentangan
dengan tugas-tugas dakwahmu.
17.  Hendaklah engkau perhatikan penunaian tugas-tugasmu; bagaimana kualitasnya dan
kecermatannya, jangan mempu, dan hendaklah menepati kesepakatan.
18.  Hendaklah engkau memenuhi hakmu dengan baik dan memenuhi hak-hak orang lain
dengan sempurna, tanpa dikurangi dan berlebihan; janganlah pula engkau menunda-
nunda pekerjaan.
19.  Hendaklah engkau menjauhkan judi dengan segala macamnya, betapapun maksud di
baliknya; dan hendaklah engkau menjauhi mata pencaharian yang haram, betapapun
keuntungan besar yang ada di baliknya.
20.  Hendaklah engkau menjauh dari riba dalam setiap aktivitasmu, dan sucikan ia dari
riba sama sekali.
21.  Hendaklah engkau memelihara kekayaan umat Islam secara umum dengan
mendorong berkembangnya pabrik-pabrik dan proyek-proyek ekonomi Islam.
Hendaklah engkau juga menjaga setiap keping mata uang agar tidak jatuh ke tangan
orang non-Islam dalam keadaan bagaimanapun. jangan berpakaian dan jangan
makan kecuali dari produk negerimu yang Islam.
22.  Hendaklah engkau memiliki kontribusi finansial dalam dakwah, engkau tunaikan
kewajiban zakatmu, dan jadikan sebagian dari hartamu itu untuk orang yang
meminta dan orang yang kekurangan, betapa pun kecil penghasilanmu.
23.  Hendaklah engkau menyimpan sebagian dari penghasilanmu untuk persediaan masa-
masa sulit, betapa pun sedikit, dan jangan sekali-kali menyusahkan dirimu untuk
mengejar kesempurnaan.
24.  Hendaklah engkau bekerja -semampu yang engkau bisa lakukan- untuk
menghidupkan tradisi Islam dan mematikan tradisi asing dalam setiap aspek
kehidupanmu. Misalnya ucapan salam, bahasa, sejarah, pakaian, perabot rumab tangga, cara. kerja dan istirahat, cara makan dan minum, cara datang dan pergi, serta
gaya. melampiaskan rasa suka dan duka. Hendaklah engkau menjaga. sunah dalam
setiap aktivitas tersebut.
25.  Hendaklah engkau memboikot peradilan-peradilan setempat atau seluruh peradilan
yang tidak islami. Demikian juga gelanggang-gelanggang, penerbitan-penerbitan,
organisasi-organisasi, sekolah-sekolah, dan segenap institusi yang tidak mendukung
fikrahmu secara total.
26.  Hendaklah engkau senantiasa merasa diawasi oleh Allah, mengingat akhirat, dan
bersiap-siap untuk menjemputnya, mengambil jalan pintas untuk menuju ridha Allah
dengan tekad yang kuat, mendekatkan diri kepada-Nya dengan ibadah sunah, seperti:
shalat malam, puasa tiga hari -minimal- setiap bulan, memperbanyak dzikir (hati dan
lisan), dan berusaha mengamalkan doa yang diajarkan pada setiap kesempatan.
27.  Hendaklah engkau bersuci dengan baik dan usahakan untuk senantiasa dalam
keadaan berwudhu di sebagian besar waktumu.
28.  Hendaklah engkau shalat dengan baik dan senantiasa tepat waktu dalam
menunaikannya. Usahakan untuk senantiasa berjamaah di masjid jika itu mungkin
dilakukan.
29.  Hendaklah engkau berpuasa Ramadhan dan berhaji dengan baik, jika engkau mampu
melakukannya. Kerjakanlah sekarang juga jika engkau telah mampu.
30.  Hendaklah engkau senantiasa menyertai dirimu dengan niat jihad dan cinta mati
syahid, Bersiaplah untuk itu, kapan saja kesempatannya tiba.
31.  Hendaklah engkau senantiasa memperbarui taubat dan istighfarmu, dan berhati-
hatilah terhadap dosa yang kecil, apalagi dosa yang besar. Sediakan -untuk dirimu-
beberapa saat sebelum tidur untuk introspeksi diri terhadap apa-apa vang telah
engkau lakukan, yang baik maupun yang buruk. Perhatikan waktumu, karena waktu
adalah kehidupan itu sendiri. janganlah engkau pergunakan ia -sedikit pun- tanpa
guna, dan janganlah engkau ceroboh terhadap hal-hal yang syubhat agar tidak jatuh
ke dalam kubangan yang haram.
32.  Hendaklah engkau berjuang meningkatkan kapasitasmu dengan sungguh-sungguh
agar engkau dapat menerima tongkat kepemimpinan. Hendaklah engkau
menundukkan pandanganmu, menekan emosimu, dan memotong habis selera-selera rendah dari jiwamu, bawalah ia hanya untuk menggapai yang halal dan baik, dan
hijabilah ia dari yang haram, dalam keadaan bagaimanapun.
33.  Hendaklah engkau jauhi khamer dan seluruh makanan atau minuman yang
memabukkan sejauh-jauhnya.
34.  Hendaklah engkau menjauh dari pergaulan dengan orang jahat dan persahabatan
dengan orang yang rusak, serta jauhilah tempat-tempat maksiat.
35.  Hendaklah engkau perangi tempat-tempat iseng; jangan sekali-kali mendekatinya,
dan hendaklah engkau jauhi gaya hidup mewah dan bersantal-santai.
36.  Hendaklah engkau mengetahui anggota katibah-mu satu persatu dengan pengetahuan
yang lengkap, juga kenalkan dirimu kepada mereka dengan selengkapnya. Tunaikan
hak-hak ukhuwah mereka dengan seutuhnya; hak kasih sayang, penghargaan.
pertolongan, dan itsar. Hendaklah engkau senantiasa hadir di majelis mereka dan
tidak absen, kecuali karena udzur darurat, dan pegang teguhlah sikap itsar dalam
pergaulanmu dengan mereka.
37.  Hendaklah engkau hindari hubungan dengan organisasi atau jamaah apapun
sekiranya hubungan itu tidak membawa maslahat bagi fikrahmu, terutama jika
diperintahkan untuk itu.
38.  Hendaklah engkau menyebarkan dakwahmu di mana pun dan memberi informasi
kepada pemimpin tentang segala kondisi yang melingkupimu. janganlah engkau
berbuat sesuatu yang berdampak strategis, kecuali dengan seizinnya. Hendaklah
senantiasa engkau menempatkan dirimu sebagai 'tentara yang berada di tangsi, yang
tengah menanti instruksi komandan.
Wahai Ikhwan yang tulus ... !
Inilah bingkai global dakwahmu dan penjelasan ringkas fikrahmu. Engkau dapat
menghimpun prinsip-prinsip ini dalam lima slogan: Allah ghayatuna (Allah adalah tujuan
kami), Ar-Rasul qudwatuna (Rasul adalah teladan kami), Al-Qur'an syir'atuna (Qurban
adalah undang-undang kami), Al-Jihad sabiluna (jihad adalah jalan kami), dan Asy-
Syahadah umniyyatuna (Mati syahid adalah cita-cita kami).
Engkau pun juga bisa menghimpunnya dalam berbagai kata berikut: kesederhanaan,
tilawah, shalat, keprajuritan, dan akhlak. Cengkeramlah secara sungguh-sungguh bimbingan ini. Jika tidak demikian maka
engkau akan jatuh dalam barisan qa'idin (yang duduk-duduk santai) yang akan
mengantarkanmu menjadi pemalas dan tukang iseng.
Saya yakin, jika engkau mengetahuinya dengan baik dan' engkau menjadikannya
cita-cita dan orientasi hidupmu, maka balasanmu adalah kehormatan hidup di dunia dan
kebajikan serta ridha di akhirat. Engkau adalah bagian dari kami dan kami bagian darimu.
Jika engkau berpaling darinya lalu duduk-duduk santai saja, maka tiada lagi hubungan
antara kita. Jika engkau seseorang yang biasa berada di depan dalam majelis kita, di
pundakmu tertempel gelar-gelar mentereng, dan kau tampak begitu menonjol di antara
kita, maka dudukmu akan dihisab oleh Allah dengan seberat-berat hisab. Maka pilihlah
kedudukan untuk dirimu yang pas, niscaya kami memohonkan kepada Allah -untuk kami
dan untukmu- hidayah dan taufik-Nya.
"Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan
yang dapat menyelamatkan kamu dari adzab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang
lebih baik bagi kamu jilka kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-
dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga 'Adn. Itulah
keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu)
pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang beriman. Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu
penolong-penolong (agama) Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada
pengikut-pengikutnya yang setia, 'Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongmu
(untuk menegakkan agama) Allah?'Lalu segolongan dari kaum Bani Israil beriman dan
segolongan (yang lain) kafir, maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang
beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang
menang." (Ash-Shaff: 10-14)
Wassalamu'alaikurn warahmatullahi wabarakatuh.


 


RISALAH TA'ALIM


Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada imamnya
para muttaqin, pemimpin para mujahid, junjungan kami Muhammad saw.; sebagai nabi
yang ummi. juga semoga tercurahkan kepada keluarga, sahabat, dan orang-orang yang
mengikuti petunjuknya hingga hari Kiamat.
Amma ba'du.
Inilah risalahku untuk ikhwah mujahidin dari kalangan Ikhwanul Muslimin yang
telah beriman kepada keluhuran dakwahnya dan kepada validitas fikrahnya. Mereka
memiliki tekad yang tulus untuk hidup bersamanya dan mati atas namanya. Kepada
mereka sajalah uraian ringkas ini kupersembahkan. Ia bukan pelajaran-pelajaran yang
harus dihafal, tetapi merupakan petunjuk-petunjuk yang harus diamalkan.
Matilah beraktivitas, wahai saudaraku yang berhati tulus!
"Dan katakanlah, 'Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
yang beriman akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada
(Allah) Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata lalu diberitakannya kepada kamu
apa yang telah kamu kerjakan.' ''(At-Taubah: 105) 
"Dan bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus maka ikutilah
dia dan janganlah kamu mengikuti jalam-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu
mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah
kepadamu agar kamu bertaqwa." (Al-An'am: 153)
Adapun selain mereka, kami sediakan untuknya ceramah-ceramah, buku-buku,
makalah-makalah, dan training-training. Masing-masing dari mereka memiliki program
yang sesuai dengan tuntutannya, dari semuanya dijanjikan oleh Allah pahala yang baik.
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Hasan Al-Banna 

Wahai ikhwan yang tulus ... !
Rukun bai'at kita ada sepuluh, hafalkanlah: fahm (pemahaman), ikhlas, amal
(aktivitas), jihad, tadhiyah (pengorbanan), taat (kepatuhan), tsabat (keteguhan), tajarrud
(kemurnian), ukhuwwah, dan tsiqah (kepercayaan).

FAHM
Wahai saudaraku yang tulus ... !
Yang saya maksud dengan fahm (pemaharnan) adalah bahwa engkau yakin bahwa
fikrah kita adalah 'fikrah islamiyah yang bersih'. Hendaknya engkau memahami Islam,
sebagaimana kami memahaminya dalam batas-batas ushul al-'isyrin (dua puluh prinsip)
yang sangat ringkas ini:
1.   Islam adalah sistem yang menyeluruh, yang menyentuh seluruh segi kehidupan. Ia
adalah negara dan tanah air, pemerintah dari umat, akhlak dan kekuatan, kasih
sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan
kekayaan alam, penghasilan dan kekayaan jihad dan dakwah, pasukan dan
pemikiran, sebagaimana juga ia adalah aqidah yang lurus dan ibadah yang benar,
tidak kurang dan tidak lebih.
2.   Al-Our'an yang mulia dan Sunah Rasul yang suci adalah tempat kembali setiap
muslim untuk memahami hukum-hukum Islam. Ia harus memahami Al-Qur'an
sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Arab, tanpa takalluf (memaksakan diri)
 dan
ta'assuf (serampangan). Selanjutnya ia memahami Sunah yang suci melalui rijalul
hadits (perawi hadits) yang terpercaya.
3.   Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah (kesungguhan dalam beribadah)
adalah cahaya dan kenikmatan yang ditanamkan Allah di hati hamba-Nya yang Dia
kehendaki. Sedangkan ilham, lintasan perasaan, ketersingkapan (rahasia alam), dan
mimpi, ia bukanlah bagian dari dalil hukum-hukum syariat. Ia bisa juga dianggap
dalil dengan syarat tidak bertentangan dengan hukum-hukum agama dan teks-
teksnya. 4.   Jimat, mantera, guna-guna, ramalan, perdukunan, penyingkapan perkara ghaib, dan
semisalnya, adalah kemunkaran yang harus diperangi, kecuali mantera dari ayat
Qur'an atau ada riwayat dari Rasulullah saw.
5.   Pendapat imam atau wakilnya tentang sesuatu yang tidak ada teks hukumnya,
tentang sesuatu yang mengandung ragam interpretasi, dan tentang sesuatu yang
membawa kemaslahatan umum, bisa diamalkan sepanjang tidak bertentangan
dengan kaidah-kaidah umum syariat. Ia mungkin berubah seiring dengan perubahan
situasi, kondisi, dan tradisi setempat. Yang prinsip, ibadah itu diamalkan dengan
kepasrahan total tanpa mempertimbangkan makna. Sedangkan dalam urusan selain
ibadah (adat-istiadat), maka harus mempertimbangkan maksud dan tujuannya.
6.   Setiap orang boleh diambil atau ditolak kata-katanya, kecuali Al-Ma'shum
(Rasulullah) saw. Setiap yang datang dari kalangan salaf dan sesuai dengan Kitab
dan Sunah, kita terima. Jika tidak sesuai dengannya, maka Kitabullah dan Sunnah
RasulNya lebih utama untuk diikuti. Namun demikian, kita tidak boleh melontarkan
kepada orang-orang -oleh sebab sesuatu yang diperselisihkan dengannya- kata-kata
caci maki dan celaan. Kita serahkan saja kepada niat mereka, dan mereka telah
berlalu dengan amal-amalnya.
7.   Setiap muslim yang belum mencapai kemampuan telaah terhadap dalil-dalil hukum
furu' (cabang), hendaklah mengikuti pemimpin agama. Meskipun demikian,
alangkah baiknya jika -bersamaan dengan sikap mengikutnya ini- ia berusaha
semampu yang ia lakukan untuk mempelajari dalil-dalilnya. Hendaknya ia menerima
setiap masukan yang disertai dengan dalil selama ia percaya dengan kapasitas orang
yang memberi masukan itu. Dan hendaknya ia menyempurnakan kekurangannya
dalam hal ilmu pengetahuan Jika ia termasuk orang pandai, hingga mencapai derajat
pentelaah.
8.  Khilaf dalam masalah fiqih furu' (cabang) hendaknya tidak menjadi faktor pemecah
belah dalam agama, tidak menyebabkan permusuhan dan tidak juga kebencian.
Setiap mujtahid mendapatkan pahalanya. Sementara itu, tidak ada larangan
melakukan studi ilmiah yang jujur terhadap persoalan khilafiyah dalam naungan
kasih sayang dan saling membantu karena Allah untuk menuju kepada kebenaran.
Semua itu tanpa melahirkan sikap egois dan fanatik. 9.   Setiap masalah yang amal tidak dibangun di atasnya -sehingga menimbulkan
perbincangan yang tidak perlu- adalah kegiatan yang dilarang secara syar'i. Misalnya
memperbincangkan berbagai hukum tentang masalah yang tidak benar-benar terjadi,
atau memperbincangkan makna ayat-ayat Al-Qur'an yang kandungan maknanya
tidak dipahami oleh akal pikiran, atau memperbincangkan perihal perbandingan
keutamaan dan perselisihan yang terjadi di antara para sahabat (padahal masing-
masing dari mereka memiliki keutamaannya sebagai sahabat Nabi dan pahala
niatnya) Dengan ta'wil (menafsiri baik perilaku para sahabat) kita terlepas dari
persoalan.
10.  Ma'rifah kepada Allah dengan sikap tauhid dan penyucian (dzat)-Nya adalah
setinggi-tinggi tingkatan aqidah Islam. Sedangkan mengenai ayat-ayat sifat dan
hadits-hadits shahih tentangnya, serta berbagai keterangan mutasyabihat yang
berhubungan dengannya, kita cukup mengimaninya sebagaimana adanya tanpa ta'wil
dan ta'thil, serta tidak memperuncing perbedaan yang terjadi di antara para ulama.
Kita mencukupkan diri dengan keterangan yang ada, sebagaimana Rasulullah saw.
dan para sahabatnya mencukupkan diri dengannya.
"Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata, 'Kami beriman kepada ayat-ayat
yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami."' (Ali lmran: 7)
11.  Setiap bid'ah dalam agama Allah yang tidak ada pijakannya tetapi dianggap baik
oleh hawa nafsu manusia, baik berupa penambahan maupun pengurangan, adalah
kesesatan yang wajib diperangi dan dihancurkan dengan menggunakan cara yang
sebaik-baiknya, yang tidak justru menimbulkan bid'ah lain yang lebih parah.
12.  Perbedaan pendapat dalam masalah bid'ah idhafiyah)
, bid'ah tarkiyah)
, dan iltizam)

terhadap ibadah mutlaqah (yang tidak diterapkan, baik cara maupun waktunya)
adalah perbedaan dalam. masalah fiqih. Setiap orang mempunyai pendapat sendiri.
Namun tidaklah mengapa jika. dilakukan penelitian untuk mendapatkan hakekatnya
dengan dalil dan bukti-bukti.
13.  Cinta kepada orang-orang yang shalih, memberikan penghormatan kepadanya, dan
memuji karena perilaku baiknya adalah bagian dari taqarrub kepada Allah swt.
Sedangkan para wali adalah mereka yang disebut dalam firman-Nya,
  "Yaitu orang-orang yang beriman dan mereka itu bertaqwa."   Karamah pada mereka itu benar terjadi jika memenuhi syarat-syarat syar'inya. itu
semua dengan suatu keyakinan bahwa mereka -semoga Allah meridhai mereka-
tidak memiliki madharat dan manfaat bagi dirinya, baik ketika masih hidup maupun
setelah mati, apalagi bagi orang lain.
14.  Ziarah kubur-kubur siapa pun- adalah sunah yang disyariatkan dengan cara-cara
yang diajarkan Rasulullah saw. Akan tetapi, meminta pertolongan kepada penghuni
kubur siapa pun mereka, berdoa kepadanya, memohon pemenuhan hajat (baik dari
jarak dekat maupun dari kejauhan), bernadzar untuknya, membangun kuburnya,
menutupinya dengan satir, memberikan penerangan, mengusapnya (untuk
mendapatkan barakah), bersumpah dengan selain Allah dan segala sesuatu yang
serupa dengannya adalah bid'ah besar yang wajib diperangi. juga janganlah mencari
ta'wil (baca: pembenaran) terhadap berbagai perilaku itu, demi menutup pintu fitnah
yang lebih parah lagi.
15.  Doa, apabila diiringi tawasul kepada Allah dengan salah satu makhluk-Nya adalah
perselisihan furu'menyangkut tata cara berdoa, bukan termasuk masalah aqidah.
16.   Istilah ' (keliru) yang sudah mentradisi
)
 tidak mengubah hakekat hukum syar'inya.
Akan tetapi, ia harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan syariat itu, dan kita
berpedoman dengannya. Di samping itu, kita harus berhati-hati terhadap berbagai
istilah yang menipu)
, yang sering digunakan dalam pembahasan masalah dunia dan
agama. lbrah itu ada pada esensi di balik suatu nama, bukan pada nama itu sendiri
.17.  Aqidah adalah pondasi aktivitas; aktivitas hati lebih penting daripada aktivitas fisik
Namun, usaha untuk menyempurnakan keduanya merupakan tuntutan syariat,
meskipun kadar tuntutan masing-masingnya berbeda.
18.   Islam itu membebaskan akal pikiran, menghimbaunya untuk melakukan telaah
terhadap alam, mengangkat derajat ilmu dan ulamanya sekaligus, dan menyambut
hadirnya segala sesuatu yang melahirkan maslahat dan manfaat. "Hikmah adalah
barang yang hilang milik orang yang beriman (mukmin). Barangsiapa
mendapatkannya, ia adalah orang yang paling berhak atasnya. "
19.  Pandangan syar'i dan pandangan logika memiliki wilayahnya masing-masing yang
tidak dapat saling memasuki secara sempurna. Namun demikian, keduanya tidak
pernah berbeda (selalu beririsan) dalam masalah yang qath'i (absolut) Hakikat ilmiah yang benar tidak mungkin bertentangan dengan kaidah-kaidah syariat yang tsabitah
(jelas). Sesuatu yang zhanni (interpretable) harus ditafsirkan agar sesuai dengan yang
qath'i. Jika yang berhadapan adalah dua hal yang sama-sama zhanni, maka
pandangan yang syar'i lebih utama untuk diikuti sampai logika mendapatkan
legalitas kebenarannya, atau gugur sama sekali.
20.  Kita tidak mengkafirkan seorang muslim, yang telah mengikrarkan dua kalimat
syahadat, mengamalkan kandungannya, dan menunaikan kewajiban-kewajibannya,
baik karena lontaran pendapat maupun karena kemaksiatannya, kecuali jika ia
mengatakan kata-kata kufur, mengingkari sesuatu yang telah diakui sebagai bagian
penting dari agama, mendustakan secara terang-terangan Al-Qur'an, menafsirkannya
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Arab, atau berbuat sesuatu
yang tidak mungkin diinterpretasikan kecuali dengan tindakan kufur  
Apabila seorang muslim memahami ajaran agamanya dengan batasan kaidah-kaidah
di atas, berarti ia telah mengetahui makna syiarnya: 'Al-Qur'an adalah dustur kami dan
Rasul adalah qudwah kami."

IKHLAS
Yang kami kehendaki dengan ikhlas adalah bahwa seorang al-akh muslim dalam
setiap kata-kata, aktivitas, dan jihadnya, semua harus dimaksudkan semata-mata untuk
mencari ridha Allah dan pahala-Nya, tanpa mempertimbangkan aspek kekayaan,
penampilan, pangkat, gelar, kemajuan, atau keterbelakangan.. Dengan itulah, ia menjadi
tentara fikrah dan aqidah, bukan tentara kepentingan dan ambisi pribadi.
"Katakanlah, 'Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, adalah karena
Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu baginya dan demikian itulah yang
diperintahkan kepadaku."' (Al-An'am: 162-1630)
Dengan demikian, pahamlah saudaraku muslim makna slogan abadinya; Allah
tujuan kami, Allah mahabesar, segala puji bagi-Nya.

AMAL Yang saya maksud dengan amal (aktivitas) adalah bahwa ia merupakan buah dari
ilmu dan keikhlasan.
"Dan katakanlah, 'Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah)
Yang Mengetahui yang ghailb dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa
yang telah kamu kerjakan,"' (At-Taubah: 105)
Adapun tingkatan amal yang dituntut dari seorang akh yang tulus adalah:
1.  Perbaikan diri sendiri, sehingga ia menjadi orang yang kuat fisiknya, kokoh
akhlaknya, luas wawasannya, mampu mencari penghidupan, selamat aqidahnya, benar
ibadahnya, pejuang bagi dirinya sendiri, penuh perhatian akan waktunya, rapi
urusannya, dan bermanfaat bagi orang lain. Itu semua harus dimiliki oleh masing-
masing akh.
2.  Pembentukan keluarga muslim, yaitu dengan mengkondisikan keluarga agar
menghargai fikrahnya, menjaga etika Islam dalam setiap aktivitas kehidupan rumah
tangganya, memilih istri yang baik dan menjelaskan kepadanya hak dan
kewajibannya, mendidik anak-anak dan pembantunya dengan didikan yang baik, serta
membimbing mereka dengan prinsip-prinsip Islam.
3.  Bimbingan masyarakat, yakni dengan menyebarkan dakwah, memerangi perilaku
yang kotor dan munkar, mendukung perilaku utama, amar ma'ruf, bersegera
mengerjakan kebaikan, menggiring opini umum untuk memahami fikrah islamiyah
dan mencelup praktek kehidupan dengannya terus-menerus. Itu semua adalah
kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap akh sebagai pribadi, juga kewajiban bagi
jamaah sebagai institusi yang dinamis.
4.  Pembebasan tanah air dari setiap penguasa. asing -non-Islam- baik secara politik,
ekonomi, maupun moral.
5.  Memperbaiki keadaan pemerintah, sehingga menjadi pemerintah Islam yang baik.
Dengan begitu ia dapat memainkan perannya sebagai pelayan umat dan pekerja yang
bekerja demi kemaslahatan mereka. pemerintah Islam adalah pemerintah yang
anggotanya terdiri dari kaum muslimin yang menunaikan kewajiban-kewajiban Islam,
tidak berterang-terangan dengan kemaksiatan, dan konsisten menerapkan hukum-
hukum serta ajaran Islam. Tidaklah mengapa menggunakan orang-orang non-Islam -jika dalam keadaan
darurat- asalkan bukan untuk posisi jabatan strategis. Tidak terlalu penting mengenai
bentuk dan nama jabatan itu, selama sesuai dengan kaidah umum dalam sistem undang-
undang Islam, maka boleh.
Beberapa sifat yang dibutuhkan antara lain: rasa tanggung jawab, kasih sayang
kepada rakyat, adil terhadap semua orang, tidak tamak terhadap kekayaan negara, dan
ekonomis dalam penggunaannya
Beberapa kewajiban yang harus ditunaikan antara lain: menjaga keamanan,
menerapkan undang-undang, menyebarkan nilai-nilai ajaran, mempersiapkan kekuatan,
menjaga kesehatan, melindungi keamanan umum, mengembangkan investasi dan
menjaga kekayaan, mengokohkan mentalitas, serta menyebarkan dakwah.
Beberapa haknya -tentu, jika telah ditunaikan kewajibannya- antara lain loyalitas dan
ketaatan, serta pertolongan terhadap jiwa dan hartanya.
Apabila ia mengabaikan kewajibannya, maka berhak atasnya nasehat dan bimbingan,
lalu -jika tidak ada perubahan- bisa diterapkan pemecatan dan pengusiran. Tidak ada
ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Khaliq.
6.  Usaha mempersiapkan seluruh aset negeri di dunia ini untuk kemaslahatan umat
Islam. Hal demikian itu dilakukan dengan cara membebaskan seluruh negeri,
membangun kejayaannya, mendekatkan peradabannya, dan menyatukan kata-katanya,
sehingga dapat mengembalikan tegaknya kekuasan khilafah yang telah hilang dan
terwujudnya persatuan yang di impi-impikan bersama.
7.  Penegakan kepemimpinan dunia dengan penyebaran dakwah Islam di seantero negeri.
"Sehingga tidak ada lagi fitnah dan agama itu hanya untuk Allah belaka." (Al-
Baqarah: 193)
"Dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya." (At-Taubah:
32)
Empat yang terakhir ini wajib ditegakkan oleh jamaah dan oleh setiap akh sebagai
anggota dalam jamaah itu. Sungguh, betapa besarnya tanggung jawab ini dan betapa
agungnya tujuan ini. Orang melihatnya sebagai khayalan, sedangkan seorang muslim
melihatnya sebagai kenyataan. Kita tidak pernah putus asa meraihnya dan -bersama
Allah- kita memiliki cita-cita luhur.   "Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan orang tidak
Mengetahuinya " (Yusuf: 21)

JIHAD 
Yang saya maksud dengan jihad adalah sebuah kewajiban yang tetap hukumnya
hingga  hari kiamat. ini merupakan kandungan dari apa yang disabdakan Rasulullah sa.,
"Barangsiapa mati sementara ia belum pernah berperang atau berniat untuk
berperang, ia mati dalam keadaan jahiliyah."  
Peringkat pertama jihad adalah pengingkaran dengan hati, dari peringkat terakhirnya
adalah perang di jalan Allah. Sedangkan antara keduanya terdapat jihad dengan lisan,
pena, tangan, dan kata-kata yang benar di hadapan penguasa yang zhalim. Tidaklah
menjadi hidup, kecuali dengan jihad. Kadar ketinggian dakwah dan keluasan bentangan
ufuknya adalah penentu bagi sejauhmana keagungan jihad di jalannya dan sejauh mana
pula harga yang harus ditebus untuk mendukungnya.  Sedangkan keagungan pahalanya
diberikan kepada para mujahid.
"Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benar." (Al-Hajj:
78)
Dengan demikian engkau telah mengerti slogan abadimu: jihad adalah jalan kami.

TADHHIYAH 
Yang saya maksud dengan tadhhiyah (pengorbanan) adalah pengorbanan jiwa harta,
waktu, kehidupan, dan segala sesuatu yang dipunyai oleh seseorang untuk meraih tujuan.
Tidak ada perjuangan didunia ini, kecuali harus disertai dengan pengorbanan. Demi
fikrah kita, janganlah engkau mempersempit pengorbanan, karena sungguh ia memiliki
balasan yang agung dan pahala yang indah. Barangsiapa bersantai-santai saja ketika
bersama kami, maka ia berdosa.
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang beriman, diri dan harta
mereka." (At-Taubah: 111)
"Katakanlah, 'Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatir kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal, adalah lebih kamu cintai daripada Allah
dan Rasulnya, dan dari berjihad di jalan-nya, maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusan-Nya.' Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang fasik." (At-Taubah: 24)
"Jika engkau semua taat, niscaya Allah memberimu balasan yang baik."
Dengan demikian, engkau telah mengetahui makna slogan abadimu: gugur dijalan
Allah adalah setinggi-tinggi cita-cita kami.

TAAT
Yang saya kehendaki dengan taat (kepatuhan) adalah menjalankan perintah dan
merealisasikannya dengan serta merta, baik dalam keadaan sulit maupun mudah, saat
bersemangat maupun malas. Demikian itu karena tahapan dakwah ini ada tiga:

Ta'rif
Dalam tahapan ini dakwah dilakukan dengan menyebarkan fikrah Islam di tengah
masyarakat. Adapun sistem dakwah untuk tahapan ini adalah sistem kelembagaan.
Urgensinya adalah kerja sosial bagi kepentingan umum, sedangkan medianya adalah
nasehat dan bimbingan sekali waktu, dan membangun berbagai tempat yang berguna di
waktu yang lain, juga berbagai media aktivitas lainnya. Semua syu'bah (cabang) Ikhwan
yang ada sekarang adalah representasi dari tahapan ini dalam kehidupan dakwahnya. Ia
terkoordinir dalam 'undang-undang pokok' yang telah disyarah oleh berbagai risalah dan
penerbitan Ikhwan. Dakwah, pada tahapan ini, bersifat umum. 
Jamaah menjalin hubungan dengan orang yang ingin memberikan kontribusi bagi
aktivitasnya dan ingin ikut menjaga prinsip-prinsip ajarannya. Ketaatan yang tanpa
reserve -pada tahapan ini- tidaklah dituntut, bahkan tidak lazim. Tingkatannya seiring
dengan kadar penghormatannya kepada sistem dan prinsip-prinsip umum jamaah.

Takwin
Dalam tahapan ini dakwah ditegakkan dengan melakukan seleksi terhadap anasir
positif untuk memikul beban jihad dan untuk menghimpun berbagai bagian yang ada. Sistem dakwah -pada tahapan ini- bersifat tasawwuf murni dalam tataran ruhani, dan
bersifat militer dalam tataran operasional. Slogan untuk dua aspek ini adalah: perintah
dan taat- tanpa ragu dan bimbang, Semua katibah (batalyon) Ikhwan yang ada kini
adalah representasi dari tahapan ini dalam kehidupan dakwahnya. Ia terhimpun dalam
risalah manhaj yang lalu.
Dakwah pada tahapan ini bersifat khusus. Tidak dapat dikerjakan oleh seseorang
kecuali yang memiliki kesiapan secara benar untuk memikul beban jihad yang panjang
masanya dan berat tantangannya. slogan utama dalam persiapan ini adalah: totalitas
ketaatan.

Tanfidz
Dakwah dalam tahapan ini adalah jihad; tanpa kenal sikap plin-plan, kerja terus-
menerus untuk menggapai tujuan akhir, serta kesiapan menanggung cobaan dan ujian
yang tidak mungkin bersabar atasnya, kecuali orang-orang yang tulus. Dakwah ini
tidaklah dapat meraih keberhasilan, kecuali dengan "ketaatan yang total" juga. Untuk
inilah, shaf pertama Ikhwanul Muslimin berbai'at pada bulan Rabiul Awal 1359 H.
Dengan bergabungnya kalian dalam katibah ini, dengan sikap menerima kalian akan
risalah ini, dan dengan kesetiaan kalian kepada bai'at ini, kalian telah berada di tingkatan
kedua menuju tingkatan yang ketiga. Tunaikan tanggung Jawab yang telah dipikulkan
kepadamu dan siapkan dirimu untuk setia kepadanya.

TSABAT
Yang saya kehendaki dengan tsabat (keteguhan) adalah bahwa seorang akh
hendaknya senantiasa bekerja sebagai mujahid di jalan yang mengantarkan pada tujuan,
betapa pun jauh jangkauannya dan lama waktunya, sehingga bertemu dengan Allah
dalam keadaan demikian, sedangkan ia telah berhasil mendapatkan salah satu dari dua
kebaikan: meraih kemenangan atau syahid di jalan-Nya.
"Di antara orang-orang beriman itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah
mereka janjilkan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak mengubah
(janjinya)," (Al-Ahzab: 23)
Waktu bagi kita adalah bagian dari solusi. Sedangkan jalan yang akan kami tempuh
ini lama masanya, panjang tahapannya, dan banyak tantangannya. Namun, dialah satu-
satunya jalan yang dapat mengantarkan kepada tujuan dengan janji imbalan yang besar
dan pahala yang indah.
Itu semua karena setiap sarana dakwah kita -yang berjumlah enam macam-
membutuhkan kesiapan yang baik, penetapan waktu yang tepat, dan pelaksanaan yang
cermat. Semua itu sangat dipengaruhi oleh waktu.
"Mereka berkata, 'Kapan itu (akan terjadi)? 'Katakanlah,' Mudah-mudahan waktu
berbangkit itu dekat." (Al-isra': 51)

TAJARRUD
Yang saya maksud dengan tajarrud (kemurnian) adalah bahwa engkau harus
membersihkan pola pikirmu dari berbagai prinsip nilai lain dan pengaruh individu, karena
ia adalah setinggi-tinggi dan selengkap-lengkap fikrah.
"Shibghah Allah Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah?" (Al-
Baqarah: 138)
"Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-
orang yang bersama dengan dia ketika mereka berkata kepada kaum mereka,
'Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain
Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan
dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja."' (Al-
Mumtahanah: 4)
Manusia, dalam pandangan akh yang tulus adalah salah satu dari enam golongan:
muslim yang pejuang, muslim yang duduk-duduk, muslim pendosa, dzimmi atau muahid
(orang kafir yang terikat oleh perjanjian damai), muhayid (orang kafir yang dilindungi),
atau muharib (orang kafir yang memerangi). Masing-masing dari mereka memiliki
hukumnya sendiri dalam timbangan Islam. Dalam batas-batas inilah individu atau
lembaga ditimbang; berhakkah ia mendapatkan loyalitas atau sebaliknya: permusuhan?
 UKHUWAH
Yang saya maksud dengan ukhuwah adalah terikatnya hati dan ruhani dengan ikatan
aqidah. Aqidah adalah sekokoh-kokoh ikatan dan semulia-mulianya. Ukhuwah adalah
saudaranya keimanan, sedangkan perpecahan adalah saudara kembarnya kekufuran.
Kekuatan yang pertama adalah kekuatan persatuan; tidak ada persatuan tanpa cinta kasih;
minimal cinta kasih adalah kelapangan dada dan maksimalnya adalah itsar
(mementingkan orang lain dari diri sendiri).
"Barangsiapa dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang
beruntung." (Al-Hasyr: 9)
Al-Akh yang tulus melihat saudara-saudaranya yang lain lebih utama daripada
dirinya. sendiri, karena ia, jika tidak bersama mereka, tidak dapat bersama yang lain.
Sementara mereka, jika tidak dengan dirinya, dapat bersama dengan orang lain. Dan
sesungguhnya serigala hanya makan kambing yang terlepas sendirian. Seorang mukmin
dengan mukmin lainnya ibarat sebuah bangunan, yang satu mengokohkan yang lain.
"Orang-orang mukmin laki-laki dan orang-orang mukmin perempuan, sebagian
mereka menjadi pelindung bagi lainnya.
Demikianlah seharusnya kita.

TSIQAH
Yang saya maksudkan dengan tsiqah (kepercayaan) adalah rasa puasnya seorang
tentara atas komandannya, dalam hal kapasitas kepemimpinannya maupun
keikhlasannya, dengan kepuasan mendalam yang menghasilkan perasaan cinta,
penghargaan, penghormatan, dan ketaatan.
"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka
tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap sesuatu keputusan yang kamu
berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (An-Nisa: 65)
Pemimpin adalah unsur penting dakwah; tidak ada dakwah tanpa kepemimpinan.
Kadar kepercayaan -yang timbal balik antara pemimpin dan pasukan menjadi neraca yang menentukan sejauhmana kekuatan sistem jamaah, ketahanan khithahnya,
keberhasilannya mewujudkan tujuan, dan ketegarannya menghadapi berbagai tantangan.
"Maka lebih utama bagi mereka; ketaatan dan perkataan yang baik."
Kepemimpinan -dalam dakwah Ikhwan- menduduki posisi orang tua dalam hal
ikatan hati, posisi guru dalarn hal fungsi kepengajaran, posisi syaikh dalam aspek
pendidikan ruhani, dan posisi pemimpin dalam aspek penentuan kebijakan politik secara
umum bagi dakwah. Dakwah kami menghimpun pengertian ini secara keseluruhan, dan
tsiqah kepada kepemimpinan adalah segala-galanya bagi keberhasilan dakwah.
Karenanya, akh yang tulus harus bertanya kepada diri sendiri tentang ini, untuk
mengetahui sejauhmana kepercayaan dirinya terhadap kepemimpinan yang ada:
1.  Apakah sejak dahulu ia mengenal pemimpinnya, apakah pernah mempelajari riwayat
hidupnya?
2.  Apakah ia percaya kepada kapasitas dan keikhlasannya?
3.  Apakah ia siap menganggap semua instruksi -yang diputuskan oleh pemimpin
untuknya, tanpa maksiat tentu- sebagai instruksi yang harus dilaksanakan tanpa
reserve, tanpa ragu, tanpa ditambah dan tanpa dikurangi, dengan keberanian memberi
nasehat dan peringatan untuk tujuan yang benar?
4.  Apakah ia siap untuk menganggap dirinya salah dan pemimpinnya benar, jika terjadi
pertentangan antara apa yang diperintahkan pemimpin dan apa yang ia ketahui dalam
masalah-masalah ijtihadiyah yang tidak ada teks tegasnya dalam syariat?
5.  Apakah ia siap untuk meletakkan seluruh aktivitas kehidupannya dalam kendali
dakwah? Apakah -dalam pandangannya- pemimpin memiliki hak untuk men-tarjih
(menimbang dan memutuskan) antara kemaslahatan dirinya dan kemaslahatan dakwah
secara umum?
Dengan jawaban yang disampaikan atas pertanyaan-pertanyaan tersebut atau yang
semacamnya, akh dapat mengetahui sejauhmana kadar ikatan dan kepercayaannya
terhadap pemimpin. Adapun hati, ia berada di 'genggaman' Allah; Dia menggerakkannya
sekehendak-Nya.
"Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi niscaya
kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati
mereka. Sesungguhnya Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." (Al-Anfal: 63) Wahai Ikhwan yang tulus...
Imanmu kepada bai'at ini mengharuskanmu untuk menunaikan kewajiban-kewajiban
berikut, sehingga engkau menjadi 'batu bata' yang kutat bagi bangunan:
1.   Hendaklah engkau memiliki wirid harian dari Kitabullah tidak kurang dari satu juz.
Usahakan untuk mengkhatamkan Al-Qur'an dalam waktu tidak lebih dari sebulan
dan tidak kurang dari tiga hati.
2.   Hendaklah engkau membaca Al-Qur'an dengan baik, memperhatikannya dengan
seksama, dan merenungkan artinya. Hendaklah engkau juga mengkaji sirah Nabi dan
sejarah para salaf sesuai dengan waktu yang tersedia. Buku yang dirasa mencukupi
kebutuhan ini minimal adalah buku Humatul Islam. Hendaklah engkau juga banyak
membaca hadits Rasul Allah saw., minimal hafal empat puluh hadits; ditekankan
untuk Al-Arba'in AnNawawiyah. Dan hendaklah engkau mengkaji risalah tentang
pokok-pokok aqidah dan cabang-cabang fiqih.
3.   Hendaklah engkau bersegera melakukan general check up secara berkala atau
berobat, begitu penyakit terasa mengenaimu. Di samping itu perhatikanlah faktor-
faktor penyebab kekuatan dan perlindungan tubuh, dan hindarilah faktor-faktor
penyebab lemahnya kesehatan.
4.   Hendaklah engkau menjauhi berlebihan dalam menkonsumsi kopi, teh, dan minuman
perangsang semisalnya, janganlah engkau meminumnya kecuali dalam keadaan
darurat, dan hendaklah engkau menghindar sama sekali dari rokok.
5.   Hendaklah engkau perhatikan urusan kebersihan dalam segala hal, menyangkut:
tempat tinggal, pakaian, makanan, badan, dan tempat kerja, karena agama ini
dibangun di atas dasar kebersihan.
6.   Hendaklah engkau jujur dalam berkata, jangan sekali-kali berdusta.
7.   Hendaklah engkau menepati janji, janganlah mengingkarinya, betapa pun kondisi
yang engkau hadapi.
8.   Hendaklah engkau pemberani dan tahan uji. Keberanian yang paling utama adalah
terus-terang dalam mengatakan kebenaran, ketahanan menyimpan rahasia, berani
mengakui kesalahan, adil terhadap diri sendiri, dan dapat menguasainya dalam
keadaan marah sekalipun. 9.   Hendaklah engkau senantiasa bersikap tenang dan berkesan serius. Namun janganlah
keseriusan itu menghalangimu dari canda yang benar, senyum, dan tawa.
10.  Hendaklah engkau memiliki rasa malu yang kuat, berperasaan sensitif, sangat mudah
terpengaruh (peka) oleh kebaikan dan keburukan; yakni munculnya rasa bahagia
untuk yang pertama dan rasa tersiksa untuk yang kedua. Hendaklah pula engkau
rendah hati tanpa menghina diri, bersikap taklid (yes man), dan terlalu berlunak hati.
Dan hendaklah engkau memuntat -dari orang lain- lebih rendah dari martabatmu
untuk mendapatkan martabarmu yang sesungguhnya.
11 .  Hendaklah engkau bersikap adil dan benar dalam memutuskan suatu perkara, pada
setiap situasi. janganlah kemarahan melalaikanmu untuk berbuat kebaikan, janganlah
mata keridhaan engkau pejamkan dari perilaku yang buruk, janganlah permusuhan
membuatmu lupa dari pengakuan jasa baik, dan hendaklah engkau berkata benar
meskipun itu merugikanmu atau merugikan orang yang paling dekat denganmu.
12.  Hendaklah engkau menjadi pekerja keras (work aholic) dan terlatih dalam
menangani aktivitas sosial. Hendaklah engkau merasa bahagia jika dapat
mempersembahkan bakti untuk orang lain, gemar membesuk orang sakit, membantu
orang yang membutuhkan, menanggung orang yang lemah, meringankan beban
orang yang tertimpa musibah meskipun hanya dengan kata-kata yang baik, dan
senantiasa bersegera berbuat kebaikan.
13.  Hendaklah engkau berhad kasih, dermawan, toleran, pemaaf, lemah lembut kepada
manusia maupun binatang, berperilaku baik dalarn berhubungan dengan semua
orang, menjaga etika-etika sosial Islam, menyayangi yang kecil dan menghormati
yang besar, memberi tempat kepada orang lain dalam majelis, tidak memata-matai,
tidak menggunjing, tidak mengumpat, meminta izin jika masuk maupun keluar
rumah, dan lain-lain.
14.  Hendaklah engkau pandai membaca dan menulis, memperbanyak menelaah terhadap
risalah Ikhwan, koran, majalah, dan tulisan lainnya. Hendaklah engkau membangun
perpustakaan khusus, seberapa pun ukurannya; konsentrasi terhadap spesifikasi
keilmuan dan keahlianmu jika engkau seorang Spesialis; menguasai persoalan Islam
secara umum penguasaan yang membuatnya dapat membangun persepsi yang baik
untuk menjadi referensi bagi pemahaman terhadap tuntutan fikrah. 15.  Hendaklah engkau memiliki proyek usaha ekonomi betapapun kayanya engkau,
utamakan proyek mandiri betapapun kecilnya, dan cukupkanlah dengan apa yang
ada pada dirimu betapa pun tingginya kapasitas keilmuanmu.
16.   Janganlah engkau terlalu berharap untuk menjadi pegawai negeri dan jadikanlah ia
sesempit-sempit pintu rezeki. Namun jangan engkau tolak, jika diberi peluang untuk
itu. janganlah engkau melepaskannya, kecuali jika ia benar-benar bertentangan
dengan tugas-tugas dakwahmu.
17.  Hendaklah engkau perhatikan penunaian tugas-tugasmu; bagaimana kualitasnya dan
kecermatannya, jangan mempu, dan hendaklah menepati kesepakatan.
18.  Hendaklah engkau memenuhi hakmu dengan baik dan memenuhi hak-hak orang lain
dengan sempurna, tanpa dikurangi dan berlebihan; janganlah pula engkau menunda-
nunda pekerjaan.
19.  Hendaklah engkau menjauhkan judi dengan segala macamnya, betapapun maksud di
baliknya; dan hendaklah engkau menjauhi mata pencaharian yang haram, betapapun
keuntungan besar yang ada di baliknya.
20.  Hendaklah engkau menjauh dari riba dalam setiap aktivitasmu, dan sucikan ia dari
riba sama sekali.
21.  Hendaklah engkau memelihara kekayaan umat Islam secara umum dengan
mendorong berkembangnya pabrik-pabrik dan proyek-proyek ekonomi Islam.
Hendaklah engkau juga menjaga setiap keping mata uang agar tidak jatuh ke tangan
orang non-Islam dalam keadaan bagaimanapun. jangan berpakaian dan jangan
makan kecuali dari produk negerimu yang Islam.
22.  Hendaklah engkau memiliki kontribusi finansial dalam dakwah, engkau tunaikan
kewajiban zakatmu, dan jadikan sebagian dari hartamu itu untuk orang yang
meminta dan orang yang kekurangan, betapa pun kecil penghasilanmu.
23.  Hendaklah engkau menyimpan sebagian dari penghasilanmu untuk persediaan masa-
masa sulit, betapa pun sedikit, dan jangan sekali-kali menyusahkan dirimu untuk
mengejar kesempurnaan.
24.  Hendaklah engkau bekerja -semampu yang engkau bisa lakukan- untuk
menghidupkan tradisi Islam dan mematikan tradisi asing dalam setiap aspek
kehidupanmu. Misalnya ucapan salam, bahasa, sejarah, pakaian, perabot rumab tangga, cara. kerja dan istirahat, cara makan dan minum, cara datang dan pergi, serta
gaya. melampiaskan rasa suka dan duka. Hendaklah engkau menjaga. sunah dalam
setiap aktivitas tersebut.
25.  Hendaklah engkau memboikot peradilan-peradilan setempat atau seluruh peradilan
yang tidak islami. Demikian juga gelanggang-gelanggang, penerbitan-penerbitan,
organisasi-organisasi, sekolah-sekolah, dan segenap institusi yang tidak mendukung
fikrahmu secara total.
26.  Hendaklah engkau senantiasa merasa diawasi oleh Allah, mengingat akhirat, dan
bersiap-siap untuk menjemputnya, mengambil jalan pintas untuk menuju ridha Allah
dengan tekad yang kuat, mendekatkan diri kepada-Nya dengan ibadah sunah, seperti:
shalat malam, puasa tiga hari -minimal- setiap bulan, memperbanyak dzikir (hati dan
lisan), dan berusaha mengamalkan doa yang diajarkan pada setiap kesempatan.
27.  Hendaklah engkau bersuci dengan baik dan usahakan untuk senantiasa dalam
keadaan berwudhu di sebagian besar waktumu.
28.  Hendaklah engkau shalat dengan baik dan senantiasa tepat waktu dalam
menunaikannya. Usahakan untuk senantiasa berjamaah di masjid jika itu mungkin
dilakukan.
29.  Hendaklah engkau berpuasa Ramadhan dan berhaji dengan baik, jika engkau mampu
melakukannya. Kerjakanlah sekarang juga jika engkau telah mampu.
30.  Hendaklah engkau senantiasa menyertai dirimu dengan niat jihad dan cinta mati
syahid, Bersiaplah untuk itu, kapan saja kesempatannya tiba.
31.  Hendaklah engkau senantiasa memperbarui taubat dan istighfarmu, dan berhati-
hatilah terhadap dosa yang kecil, apalagi dosa yang besar. Sediakan -untuk dirimu-
beberapa saat sebelum tidur untuk introspeksi diri terhadap apa-apa vang telah
engkau lakukan, yang baik maupun yang buruk. Perhatikan waktumu, karena waktu
adalah kehidupan itu sendiri. janganlah engkau pergunakan ia -sedikit pun- tanpa
guna, dan janganlah engkau ceroboh terhadap hal-hal yang syubhat agar tidak jatuh
ke dalam kubangan yang haram.
32.  Hendaklah engkau berjuang meningkatkan kapasitasmu dengan sungguh-sungguh
agar engkau dapat menerima tongkat kepemimpinan. Hendaklah engkau
menundukkan pandanganmu, menekan emosimu, dan memotong habis selera-selera rendah dari jiwamu, bawalah ia hanya untuk menggapai yang halal dan baik, dan
hijabilah ia dari yang haram, dalam keadaan bagaimanapun.
33.  Hendaklah engkau jauhi khamer dan seluruh makanan atau minuman yang
memabukkan sejauh-jauhnya.
34.  Hendaklah engkau menjauh dari pergaulan dengan orang jahat dan persahabatan
dengan orang yang rusak, serta jauhilah tempat-tempat maksiat.
35.  Hendaklah engkau perangi tempat-tempat iseng; jangan sekali-kali mendekatinya,
dan hendaklah engkau jauhi gaya hidup mewah dan bersantal-santai.
36.  Hendaklah engkau mengetahui anggota katibah-mu satu persatu dengan pengetahuan
yang lengkap, juga kenalkan dirimu kepada mereka dengan selengkapnya. Tunaikan
hak-hak ukhuwah mereka dengan seutuhnya; hak kasih sayang, penghargaan.
pertolongan, dan itsar. Hendaklah engkau senantiasa hadir di majelis mereka dan
tidak absen, kecuali karena udzur darurat, dan pegang teguhlah sikap itsar dalam
pergaulanmu dengan mereka.
37.  Hendaklah engkau hindari hubungan dengan organisasi atau jamaah apapun
sekiranya hubungan itu tidak membawa maslahat bagi fikrahmu, terutama jika
diperintahkan untuk itu.
38.  Hendaklah engkau menyebarkan dakwahmu di mana pun dan memberi informasi
kepada pemimpin tentang segala kondisi yang melingkupimu. janganlah engkau
berbuat sesuatu yang berdampak strategis, kecuali dengan seizinnya. Hendaklah
senantiasa engkau menempatkan dirimu sebagai 'tentara yang berada di tangsi, yang
tengah menanti instruksi komandan.
Wahai Ikhwan yang tulus ... !
Inilah bingkai global dakwahmu dan penjelasan ringkas fikrahmu. Engkau dapat
menghimpun prinsip-prinsip ini dalam lima slogan: Allah ghayatuna (Allah adalah tujuan
kami), Ar-Rasul qudwatuna (Rasul adalah teladan kami), Al-Qur'an syir'atuna (Qurban
adalah undang-undang kami), Al-Jihad sabiluna (jihad adalah jalan kami), dan Asy-
Syahadah umniyyatuna (Mati syahid adalah cita-cita kami).
Engkau pun juga bisa menghimpunnya dalam berbagai kata berikut: kesederhanaan,
tilawah, shalat, keprajuritan, dan akhlak. Cengkeramlah secara sungguh-sungguh bimbingan ini. Jika tidak demikian maka
engkau akan jatuh dalam barisan qa'idin (yang duduk-duduk santai) yang akan
mengantarkanmu menjadi pemalas dan tukang iseng.
Saya yakin, jika engkau mengetahuinya dengan baik dan' engkau menjadikannya
cita-cita dan orientasi hidupmu, maka balasanmu adalah kehormatan hidup di dunia dan
kebajikan serta ridha di akhirat. Engkau adalah bagian dari kami dan kami bagian darimu.
Jika engkau berpaling darinya lalu duduk-duduk santai saja, maka tiada lagi hubungan
antara kita. Jika engkau seseorang yang biasa berada di depan dalam majelis kita, di
pundakmu tertempel gelar-gelar mentereng, dan kau tampak begitu menonjol di antara
kita, maka dudukmu akan dihisab oleh Allah dengan seberat-berat hisab. Maka pilihlah
kedudukan untuk dirimu yang pas, niscaya kami memohonkan kepada Allah -untuk kami
dan untukmu- hidayah dan taufik-Nya.
"Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan
yang dapat menyelamatkan kamu dari adzab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang
lebih baik bagi kamu jilka kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-
dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga 'Adn. Itulah
keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu)
pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang beriman. Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu
penolong-penolong (agama) Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada
pengikut-pengikutnya yang setia, 'Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongmu
(untuk menegakkan agama) Allah?'Lalu segolongan dari kaum Bani Israil beriman dan
segolongan (yang lain) kafir, maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang
beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang
menang." (Ash-Shaff: 10-14)
Wassalamu'alaikurn warahmatullahi wabarakatuh.


 

3 comments:

  1. Ρаy day loаns usually are faѕt bucks lending рroduсts that сan bе fоunԁ
    fоr bricks-and-mοrtar places, for instаnce оnline
    сοmmunitу pay day loan firms, аnd /
    or intегnet. Such rapid, sіmρle peгsonal loanѕ frequentlу tranѕpοrt а mοre significant ratе thаn nοrmal, short-term fiscal loanѕ from bankѕ and / or сreԁit ratіng
    unіοnѕ. Τhаt will guіdancе еveгy day
    familіes just like you to genеrate the softwaгe with payгoll
    chеck tо hеlp you taκe-homе pау, sоme of these
    mortgages aгe generally supρosed tο passаge all the spaсe оccurring traνellers hаve the “too much thirty ԁay period towards the end within уour money”.


    When you purchаse a unsecured guarantor loan on line,
    you’ll easу acceѕs quickly dollaгs thiѕ aіd you in getting together with your сuгrеnt a large number of annoуіng bills, right from thе relaxation anԁ sесrecy
    of your youг hοme. Thаt’s
    aѕ to why lots of advanсed consumers arе choosing to acсess
    the caѕh which thеy hаve to have as a result of thе world wiԁe web,
    іn lieu οf гacing typiсally the ѕiԁеwаlk,
    ѕеeking economical and alѕο trustworthy pay dаy loаn merchаnts throughοut theіr individual neighbоrhood.


    Also vіsit mу page - chwilowki bez bik

    ReplyDelete
  2. Payday loan usuallу are effеctіvе income finanсial рroducts that can be fοund
    for briсks-and-mortаr organіzatiοns,
    along the lineѕ of town paуday loаn businеsses, and
    / or internet. Such fast, сonvenient lеnding options oгdinarily bring a higher interest rates aѕ compared ωith standarԁ, shoгt-tеrm borroωing pгoduсts
    fгom lοan comрanіes or simply crеԁit
    ratings unіons. Made to benefit evеry day persons like evеryone else to generаte the аpplicаtiοn out of ρayroll check tο help іncome,
    thеse typеs оf borrowing ρroducts
    are usually suitаble connection the spаce that
    сomeѕ about ωhen there is “too very much
    fouг ωeeκs by thе enԁ tο уоur money”.



    Any time you pick out unѕecured guarantoг loan οn-lіne, you’ll diѕcover
    ѕpeedy monies which will dіrеct you towаrds гeaсhing any a lot of
    depresѕing billѕ, right fгom аll
    the eaѕe and comfoгt in addіtion to level of
    pгivacy οf one's household. That’s exactly why a multitude of advanced consumers are choosing to get into the amount of money make will want by means of the world wide web, and not fast beating the actual tarmac, seeking out cost-effective as well as reliable unsecured guarantor loan shops throughout their own local community.

    Here is my website: kredyty bez bik

    ReplyDelete
  3. Figuring out the bank you handle ϳust foг ideal payday loans is actually a good idea.
    The moгe often much of ouг shoppers find out abοut
    usa, slіghtly more they're going to enter the coating to acquire money. Together with a great many loan creditors these days, you've
    got an option and ѕo yоu haνe to get a wonderful verdict.

    Lоoking for a loan merchant that provides bucks financial loans with all
    the mοst beneficial chaгges is eхtremely impοrtаnt.

    We all аppeаr to be to аlways bе quietly about lowereԁ charges compаred to thе several other loan сrеditοrs availаblе
    Questions.

    We tеnd tо concеntrate on guaranteeing you reсeіve the best past eхperiencеs each time you'll need numerous more money. While payday cash advances for everyone which reside in Down under not to mention that have salary. Impartial kind amounts of money to get the income you may need very fast in any way. We offer negative consumer credit rating financial products therefore you hardly ever has to be worried that your credit ratings isn’t superior ample.

    Around just a couple short minutes you will be able for you to submit some of our request. And / or end goal could be to make it easy for you to definitely make an application devoid of virtually any problems. You talk to few doubts as well as benefit from which usually advice to work out any eligibility. The earlier in your daytime you find financial resources, this faster we can ask them approved available for you.

    The process demands all of us instantly lodging the actual finances you will allow towards your money. Once you put on in the morning you actually could possibly get the fact that bucks the equivalent morning. Normally, any capital will likely be available the following day. Present good payment terms and we'll arrange it your money сan buy to make suгe you leave
    an іnԁіvidual's returning bill quickly.

    We'd liκе you tо ultimatelу find оut people аren’t on it's own 100s of so that you can lend profit. We'vе fantastic сlient care those that good care.

    It is pοssible to call them by way of chat with, cοntact, or even message.
    Addіtionally you can talk to theѕe produсts anуtime with the ԁay
    and / or overnight. We tend to in addition haνe 24 hours a dаy payday loan contrοl.


    Prior tο when you give conѕiderаtion to mоst
    effective payday loans by somewhere еlse, you need to
    look into сurеs саn provide. Efficіent the proper destination to obtain cаsh loans fоr virtually еvery emergency require you might haνe.
    Wе οffer a quicκ νia the intеrnet praсticаl appliсatiοn fоr you to ѕecure funԁs lеnding options prettу soon.
    Don’t make applіcation for lousy сгedit ratings lending optionѕ
    аnyωherе else аnd also you will end up
    comρensatіng excessively.

    Herе is my homepage - kredyt prywatny

    ReplyDelete